Wilayah utara Australia yang dikenal sebagai Northern Territory memiliki iklim yang hampir sama dengan wilayah Indonesia bagian timur. Oleh sebab itu, tidak heran berbagai tanaman tropis seperti mangga, cabe, rambutan, tebu, padi, dll dapat tumbuh baik di wilayah ini.
Salah satu andalan sektor pertanian Australia adalah industri gula berbasis tebu yang umumnya di tanam di wilayah utara Australia ini dan juga di negara bagian Queensland yang iklimnya memang menunjang.
Perkebunan tebu di kedua wilayah ini memang menghadapi masalah serangan kumbang tebu yang berdampak buruk pada tanaman tebu. Hama ini memang sangat sulit sekali diatasi.
Oleh sebab itu sangat masuk akal jika ada pikiran untuk mencari musuh alami kumbang tebu ini.
Petaka Itu Datang
Pada tahun 1935 sebagai solusi untuk mengatasi kumbang tebu ini pemerintah Australia mendatangkan katak tebu dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan ke negara bagian Queensland.
Keberadaan katak tebu ini memang cukup efektif untuk mengatasi kumbang tebu yang merusak tanaman, namun sayangnya efek samping dari mendatangkan spesies alien ini juga berdampak buruk.
Dengan adanya racun alami yang ada pada kulit katak tebu ini, maka tidak ada musuh alaminya termasuk ular yang tidak memangsa katak beracun ini.
Sejak dimasukkannya katak tebu ini, populasi katak ini menyebar dan meningkat dengan cepat sekali merambah ke negara bagian lainnya di Australia utamanya di Northern Territory yang akhirnya menjadi hama karena populasinya tidak terkendali.
Seekor katak tebu betina menurut hasil penelitian dapat bertelur sebanyak 30 ribu butir dalam setiap musim kawin. Ditambah lagi katak tebu ini dapat hidup selama 15 tahun.
Katak tebu ini memakan hampir apa saja termasuk serangga, reptil, dan mamalia kecil yang tentunya menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem utamanya spesies alami yang sudah ada ratusan dan bahkan ribuan tahun di wilayah tersebut.