Dalam beberapa minggu ini berita mainstream dunia ramai dihiasi dengan rencana peluncuran buku Pangeran Harry yang berdudul "SPARE" yang mengungkap isi dapur dan borok keluarga kerajaaan Inggris utamanya masalah rasisme, konflik dan bahkan perkelahian fisik.
Tidak ada yang akan dapat meramalkan apakah buku pangeran Harry ini merupakan puncaknya atau masih ada lagi berbagai rahasia yang akan diungkapkannya di masa mendatang.
Hal yang pasti sejak wawancara Pangeran Harry dan Meghan dengan Oprah beberapa waktu yang mengungkap perlakuan rasisme yang menimpa pasangan muda ini yang menjadi salah satu alasan mereka keluar atau "dikeluarkan" dari lingkaran keluarga kerajaan Inggris, kisruh di dalam kelyarga kerajaan Inggris sedikit demi sedikit mulai terungkap.
Wawancara ini membuat kerajaan Inggris gerah dan sibuk melakukan pembelaan dengan mengatakan pangeran Harry memang pemberontak dan mewarisi darah pemberontakan ibunya Lady Diana.
Kehebohan ini berlanjut dengan diluncurkannya film terkait kedua pasangan ini di Netflix beberapa watu lalu menambah ketegangan antara Pangeran Harry dengan keluarga kerajaan Inggris lainnya.
Namun ketegangan ini semakin memuncak ketika peluncuran pendahuluan buku Pangeran Harry berjudul "SPARE" di Spanyol yang mengungkap banyak hal yang baru termasuk bagaimana kakaknya secara fisik memegang leher bajunya dan mendorongnya sampai jatuh karena terkait perbedaan pendapat dengan pangeran Harry terkait keberadaan Meghan yang dianggap merusak reputasi kerajaan Inggris.
Isu rasisme yang mengemuka sebagai salah satu penyebab pangeran Harry dan Meghan keluar dari lingkaran kerajaan Inggris jelas sangat berdampak pada reputasi kerajaan Inggris.
Sejarah kerajaan Inggris memang tidak pernah terlepas dari masalah rasisme ini setelah melalui perjalanan panjang masa pemerintahaan koloniasisme yang menyengsarakan banyak orang di negara yang dijajahnya.
Demikian juga harta negara jajahan dikeruk untuk menumpuk kekayaan keluarga kerajaan dan juga biaya menjalankan negara Inggris.
Di dunia moderen saat ini praktek rasisme di kalangan keluarga kerajaan ini tentunya akan mengubah pandangan sebagain besar masyarakat dunia bahwa ada sesuatu yang tidak patut dilakukan oleh keluarga kerajaan Inggris ini.