Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

Mewaspadai Makanan Olahan sebagai Pemicu Kanker

Diperbarui: 28 Desember 2022   09:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nitrit yang digunakan pada pengolahan daging  terkait langsung dengan kanker. Photo: Research dive. 

Banyak diantara kita yang mungkin bertanya tanya mengapa kejadian kanker di Indonesia dan dunia akhir akhir ini meningkat tajam?

Salah satu penyebab  utamanya adalah perubahan gaya hidup dan pola makan yang lebih  banyak mengandalkan makanan olahan yang telah diawetkan.

Salah satu bahan kimia pengawet makanan yang telah diteliti sebagai pemicu kanker adalah nitrit.

Biasanya daging  olahan memang memiliki rasa yang khas,  tampak menarik sehingga  mengundang. Disamping itu daging olahan juga mudah diperoleh dan disimpan serta dimasak.  Daging olahan ini dalam proses pengawetannya biasanya ditambahkan bahan bahan kimia agar daging berwarna merah muda.

Nitrit Pemicu Kanker

Dari hasil penelitian dengan menggunakan hewan percobaan tikus, tampak jelas sekali bahwa pemberian daging asap meningkatkan kejadian kanker sampai dengan 75%.

Salah satu bahan kimia yang paling bertanggung jawab dalam peningkatan kejadian kanker ini adalah nitrit.

Hasil peneltian lain juga menunjukkan bahwa tikus yang diberi makanan olahan yang mengandung nitrit meningkatkan kejadian kanker usus lebih dari 82% jika dibandingkan dengan tikus yang tidak diberian makanan olahan yang mengandung nitrit.

Hasil penelian ini menunjukkan dengan jelas sekali bahwa nitrit  memang  merupakan bahan pengawet yang memicu kejadian kanker.

Oleh sebab itu bagi orang yang mengkonsumsi daging olahan setiap akan berpengaruh besar bagi  kesehatannya dan meningkatkan resiko terjadinya kanker terutama kanker usus.

Beberapa hasil penelitan sebelumnya juga menunjukkan bahwa nitrit yang ada pada bahan makanan olahan terkait langsung dengan kejadian kanker usus, kanker payudara dan kanker prostat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline