Banyak kalangan yang berpendapat bahwa pertemuan antara Perancis dan Maroko di sei final Piala dunia merupakan salah satu peristiwa langka.
Namun tidak banyak yang mengetahui pertemuan kedua negara ini terjadi 110 tahun yang lalu dalam peristiwa dan hubungan yang kurang mengenakkan.
Pertemauan kedua negeri ini terjadi di era kolonialisme dimana Perancis menduduki Maroko sekaligus menjadikan Maroko sebagai koloni Perancis.
Pertemuan di lapangan rumput malam ini mungkin akan diwarnai dengan semangat persahabatan. Namun pertemuan keduanya ratusan tahun yang lalu mewarnai sejarah panjang kolonialisme yang dilakukan Perancis.
Oleh sebab itu jejak jejak kolonialisme Perancis di Maroko sangat jelas tampak dengan digunakannya bahasa Perancis di Maroko.
Disamping itu saat ini ada sebanyak lebih dari tiga perempat juta keturunan Maroko yang tinggal di Perancis.
Walaupun cukup banyak orang Maroko yang tinggal di Perancis, hubungan antara kedua negara ini tidaklah selalu harmonis akibat kebijakan Perancis pasca serangkaian terror yang mengguncang Perancis.
Luka Kolonialisme
Peristiwa ini bermula di tahun 1912 lalu ketika Prancis menandatangani Perjanjian Fes dengan Sultan Abdul Hafiz Maroko yang menandai era kolonialisme di Maroko.
Bahkan di era Perang Dunia II Perancis mewajibkan sebanyak 40 ribu tentara Maroko untuk berperang membela Perancis.
Masa kelam pendudukan Perancis di Maroko ini menimbulkan benih benih kebencian masyarakat Maroko terhadap penjajah Perancis sampai akhirnya partai Istiqlal yang baru beridri di tahun 1944 memprokamirkan kemerdekannya Maroko.