Ketika ilmuwan berhasil membekukan sperma manusia di era tahun 1950 an maka era Science Fiction secara perlahan menjadi kenyataan.
Era keberhasian pembekuan sperma dan dilanjutkan dengan pembekuan sel telur serta embrio manusia yang diperuntukkan bagi keperluan bayi tabung berkembang dengan sangat pesat sehingga kini prosedur bayi tabung menjadi lebih mudah dan umum dilakukan.
Perdebatan ilmiah dan politis terkait sampai seberapa lama rentang waktu sperma beku masih diperbolehkan digunakan masih menjadi isu panas sekaligus perdebatan.
Kontroversi terkait umur sperma beku yang boleh digunakan muncul kembali minggu ini ketika bayi laki laki lahir dari hasil pembekuan sperma yang dilakukan pada tahun 1996 lalu
Sperma yang digunakan untuk menghasilkan bayi laki laki tersebut berasal dari ayahnya yang pada tahun 1996 lalu didiagnosa menderita limfoma Hodgkin yang menyebabkan terjadinya infertilitas.
Dunia kini menghadapi kenyataan bahwa bayi laki laki yang baru dilahirkan dari ayahnya yang kini berusia 47 tahun tersebut memegang rekor sebagai salah satu bayi yang dilahirkan setelah sperma belu disimpan sedemikan lama.
Baru baru ini Inggris telah merevisi undang undangnya dengan memperpanjang batas usia sperma beku yang boleh digunakan menjadi maksimal 50 tahun.
Secara teknologi reproduksi dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknik pembekuan, sperma dapat disimpan sampai ratusan tahun.
Demikian juga usia penyimpanan sel telur kini sudah semakin panjang dengan berkembangnya teknologi pembekuan.
Di dunia peternakan teknologi pembekuan sperma, inseminasi buatan dan embrio transfer berkembang lebih pesat dibandingkan dengan pada manusia.