Waktu berjalan dengan sangat cepat, tahun ini merupakan perayaan 25 tahun penyerahan kembali wilayah Hong Kong ke pemerintah Tiongkok dari pemerintah Ingggris akan dilaksanakan tanggal 1 Juli.
Di tengah tengah perubahan politik internasional yang semakin dinamis saat ini, dapat dimengerti jika Presiden Tiongkok Xi Jinping telah memutuskan akan menghadiri peringatan ini secara langsung dengan berkunjung ke Hong Kong.
Kehadiran presiden Tiongkok ini merupakan sejarah baru karena menandai perjalan pertama Xi Jinping ke luar wilayah Tiongkok sejak merebaknya pandemi Covid-19.
Kunjungan ini juga mecerminkan betapa pentingnya Hong Kong bagi percaturan politik Internasional Tiongkok karena sekaligus akan melantik John Lee sebagai penguasa Hong Kong yang baru menggantikan Carrie Lam pada tanggal 1 Juli mendatang.
Dalam perjalanannya Hong Kong pernah dilanda paling tidak dua gelombang gerakan pro demokrasi yang berujung pada upaya "memerdekakan diri" yang gagal dan sempat menjadi perhatian dunia karena memakan korban yang cukup banyak.
Bagi Tiongkok Hong Kong yang stabil dan aman merupakan kunci dan harga mati bagi reputasi Tiongkok yang saat ini digoyang dengan isu Hak Azasi Manusia yang dimainkan oleh Amerika dan negara Barat lainnya dalam upaya mengurangi pengaruh Tiongkok baik secara ekonomi maupun politik (baca selengkapnya di sini)
25 tahun lalu tepatnya tanggal 1 Juli 1997 secara resmi Inggris menyerahkan kembali Hong Kong kepada Tiongkok setelah selama 156 tahun berada di tangan pemerintah kolonial Inggris.
Penyerahan wilayah yang ditandai pengibaran bendera Tiongkok ini sekaligus menandakan bahwa Hong Kong merupakan bagian yang tidak terlepaskan lagi dari pemerintahan Tiongkok daratan.