Tidak dapat dipungkiri di era awal diluncurkannya vaksin Covid-19 di penghujung tahun 2020 memang terjadi pro dan kontra terhadap vaksin ini.
Bagi kelompok pro vaksin, kehadiran vaksin Covid-19 memang diharapkan dan ditunggu tunggu mengingat dalam sejarahnya vaksin memang terbukti telah banyak menyelamatkan nyawa di dunia bagi berbagai penyakit yang mematikan.
Sebaliknya bagi kelompok anti vaksin, vaksin dipandang lebih sebagai ancaman walaupun tidak memiliki bukti ilmiah yang memadai.
Berbagai hoax sengaja dikembangkan dan disebarkan secara gencar di berbagai media termasuk dunia maya, misalnya dengan manyatakan bahwa vaksin Covid 19 merupakan upaya Barat untuk memusnahkan kaum minoritas, ada juga isu yang dikembangkan bahwa vaksin akan memperpendek umur dan masih banyak hoax lainnya.
Namun terlepas dari pro dan kontra tersebut studi terakhir kembali membuktikan bahwa vaksinasi masih merupakan salah satu cara terbaik untuk menyematkan puluhan juta nyawa dan mengakhiri pandemi Covid-19.
Menyelamatkan Puluhan Juta Jiwa
Jika dilihat dari sisi lini waktunya, vaksin Covid-19 pertama kali diluncurkan pada tanggal 8 Desember 2020. Sejak itu hampir dua pertiga penduduk dunia telah mendapatkan paling tidak dosis pertama vasin Covid-19.
Hasil studi yang dipublikasikan beberapa hari lalu di Jurnal Ilmiah bergengsi Lancet, menunjukkan bahwa vaksinasi Covid-19 yang telah dilakukan di seluruh dunia termasuk Indonesia telah mencegah paling tidak 14.4 juta kematian di 185 negara pada periode 1 tahun antara 8 Desember 2020 sampai dengan 8 Desember 2021.
Hasil penelitan ini juga mengungkapkan bahwa jumlah kematian yang dapat dicegah dapat saja menjadi 19.8 juta kematian jika dipertimbangkan angka yang sebenarnya.
Data ini menunjukan bahwa jika tidak ada vaksin Covid-19 maka diperkirakan sebanyak 31,4 juta orang di seluruh dunia akan meninggal diseluruh dunia akibat dari pandemi ini.
Keberadaan vaksin Covid-19 di seluruh dunia berhasil mengurangi tingkat kematian sebesar 63% jika dibandingkan tidak dilakukan vaksinasi.