Seperti yang kita ketahui saat ini Thailand sudah melegalkan tanaman ganja untuk di tanam di rumah tangga untuk kebutuhan kuliner dan pengobatan (baca selengkapnya disini).
Kebijakan pemerintah Thailand untuk mengkampanyekan penanaman ganja masal untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan menarik kembali minat wisatawan berkunjung ke Thailand, ternyata sudah mulai menghasilkan produk daun ganja yang cukup banyak.
Ganja sebagai feed additive
Thailand dikenal sebagai salah satu negara produsen dan pengekspor ayam dunia, termasuk salah satu perusahaan raksasa nya ada dan beroperasi di Indonesia.
Kelebihan produksi daun ganja ini ternyata menimbulkan kreativitas baru bagi para peneliti dari Chiang Mai University untuk memanfaatkan daun ganja ini baik dalam sediaan cacahan maupun seduhan untuk peningkatan produktivitas ayam.
Penelitian ini sebenarnya memimik penggunaan daun ganja secara tradisional sebagai obat dan tambahan pada makanan. Biasanya daun ganja ditambahkan pada makanan seperti misalnya sup Tom Yum dan mie ayam yang menyebabkan peningkatan cita rasa dan banyak digemari.
Seperti yang kita ketahui salah satu komponen utama dalam produksi ayam yang sangat penting disamping pakan adalah kesehatan.
Dalam prakteknya masih banyak produsen daging dan telur ayam masih menggunakan antibiotik untuk mencegah penyakit.
Para peneliti ini mencoba untuk melihat pengaruh pemberian daun ganja dalam berbagai bentuk sediaan terhadap produksi daging dan kualitas telur yang dihasilkan.
Hasil penelitian dengan cara memberikan daun ganja pada pakan dan air minum ayam ini ternyata berdampak positif pada produktivitas dan kesehatan ayam.