Reputasi kunyit sebagai salah satu rempah yang berkhasiat super dari Asia termasuk di Indonesia kini kembali menjadi perhatian dunia.
Kunyit tidak saja dikenal sebagai salah satu rempah esensil untuk makanan khas di kawasan Asia, namun juga khasiatnya yang kemunginan pada satu saat nanti dapat dijadikan salah satu alternatif pilihan untuk meningkatkan kesehatan dan juga mengobati penyakit tertentu.
Benarkah Kunyit berkhasiat?
Kunyit yang pada umumnya memiliki warna kuning terang dangan rasa yang khas dan juga menjadi bagian yang tidak terpisah dari kuliner khas Indonesia ini memang secara klinis sudah lama diteliti dan dibuktikan akan khasiatnya.
Kunyit memang mengandung zat bioaktif yang telah dibuktikan secara klinis dapat mengurangi dampak osteoarthritis dan penyakit lainnya.
Kunyit memang seringkali juga didengungkan berkhasiat untuk mengobati alergi, mencegah kanker, menjaga kesehatan jantung, membantu menurunkan laju penurunan daya pikir dan mengobati depresi.
Namun semua klaim ini memang belum dibuktikan secara klinis keberanannya kecuali perannya dalam mengurangi dampak osteoarthritis.
Klaim bahwa kunyit sebagai obat super memang seringkali dibesar besarkan karena pengaruh langsungnya belum dapat dibuktikan secara klinis dan kalaupun ada pengaruhnya, maka pengaruh ini tidak langsung.
Khasiat kunyit memang telah lama diteliti dan membuktikan bahwa bahan rempah ini memang mengandung antioksidan dan anti-inflammatory.
Hasil penelitan memang membuktikan adanya khasiat kunyit ini ini sebagai anti-inflammatory, sehingga tidak heran jika kunyit dan minyak ikan merupakan dua bahan yang telah dibuktikan dapat membantu mengatasi pembengkakan pada persendian.
Peran Kurkumin
Jika ditelisik lebih dalam lagi maka kandungan kunyit yang diduga berperan dalam membantu memperbaiki kesehatan dan pengobatan adalah kurkumin.
Perlu difahami bahwa kandungan kurkumin dalam kunyit hanya maksimum 3% saja. Disamping itu hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mendapatkan khasiat yang maksimum, maka orang harus mengkonsumsi kurkumin sebanyak 1 gram per harinya.