Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

Bersahabat dengan Migrain

Diperbarui: 18 Januari 2022   04:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : Nathalie Lees/The Observer 

Migrain atau yang dikenal dengan sakit kepala sebelah seringkali menjadi permalahan tersendiri bagi  kita karena keberadaannya tentunya mengganggu tidak saja kesehatan namun juga menggangu aktivitas dan produktivitas kehidupan kita.

Pemicu migrain memang bermacam macam dan sampai saat ini belum ada pengobatan khusus untuk migrain. 

Walaupun migrain dianggap tidak berbahaya namun sejumlah hasil penelitian ada yang menunjukkan  bahwa penderita migrain memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke iskemik tetapi bukan stroke hemoragik.

Disamping itu hasil penelitian ada yang menyebutkan bahwa penderita migrain menunjukkan peningkatan risiko kejadian kardiovaskular karena fungsi endotel mungkin terganggu pada pasien migrain.

Jika kita penderita migran kita  bukanlah satu satunya di dunia yang mengalami hal ini.  Migrain memang tergolong sangat umum di dunia ini.

Sebagai contoh berdasarkan laporan Deloitte Access Economics , di Australia jumlah orang yang dalam kesehariannya hidup dengan migrain kronis  persentasinya mencapai 7.6% dari total penduduk atau sekitar 400 ribu orang.

Penderita migrain yang digolongkan kronis jika  frekuensinya mencapai 15 migrain per bulannya. Disamping frekuensinya tingkat keparahan migrain juga bervariasi karena dapat berlangsung sampai berjam jam dalam seharinya dan menyebabkan mual, muntah dan sangat sensitif terhadap suara dan cahaya.

Hal lain yang juga menarik terkait dengan migrain ini ternyata migrain lebih umum terjadi pada wanita jika dibandingkan dengan laki laki.  Disamping itu migrain juga lebih umum pada kelompok usia kerja.

Selama serangan migrain biasanya penderita menginginkan  untuk tidur di kamar yang gelap dan tidak melakukan kegiatan apapun agar migrainnya mereda.

Cara mengatasi  migran seperti ini memang banyak dilakukan orang, namun sebaliknya berdasarkan hasil penelitian bahwa melakukan aktivitas tertentu dan olahraga ringan dapat mencegah datangnya serangan migrain dan juga mengurangi frekuensinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline