Dunia tentunya masih ingat ketika di bulan Mei tahun lalu supplai bahan bakar Amerika lumpuh dalam beberapa hari dan pemulihannya mencapai hitungan minggu.
Sangat mengejutkan memang ketika Amerika di kenal sebagai negara yang memiliki teknologi canggih dan juga sistem pertahanan terhadap serangan hackers nya juga sangat canggih masih saja tidak berdaya ketika sistem vitalnya diserang hackers.
Konon dari hasil penyelidikan Amerika serangan ini didalangi oleh individu ataupun kelompok yang didukung oleh pemerintah Rusia.
Sudah menjadi rahasia umum ketika sistem teknologi Amerika diserang hackers, maka selalu muncul nama Rusia, Tiongkok, Korea Utara dan Iran yang dituduh sebagai dalangnya.
Namun sampai saat ini belum ada satu klaim pun yang dapat dibuktikan siapa sebenarnya pelakunya.
Ketidak berhasilan Amerika dalam mengungkap siapa sebenarnya berada dibalik serangkaian serangan hackers yang menyerang berbagai instansi pemerintah dan instalasi vital ini membuktikan bahwa teknologi dan strategi hackers yang berkerja menyerang dan melumpuhkan sistem teknologi Amerika tersebut jauh lebih canggih.
Dalam kasus pelumpuhan sistem distibusi bahan bakar di wilayah pantai timur Amerika ini muncul nama DarkSide yang menjadi dalang serangan ini dengan cara menyusupi sistem distribusi bahan bakar ini selama berbulan bulan tanpa diketahui sampai akhirnya jaringan pendistribusian bahan bakar ini lumpuh total dalam beberapa hari.
Tidak tanggung tanggung sistem yang dilumpuhkan ini panjangnyanya sekitar 3.000 km dan bertanggungjawab terhadap 45% suplai minyak di wilayah timur Amerika.
Secara diam diam tampaknya Amerika menyerah terhadap tuntutan hacker ini dengan cara membayar imbalan yang diminta sebesar jutaan dollar yang konon dibayarkan dalam bentuk Bitcoin. Namun untuk menutup malu pihak keamanan Amerika menyatakan bahwa sebagian besar uang dalam bentuk Bitcoin ini berhasil ditarik dan diamankan.
Terkait klaim Amerika ini tentunya hanya hackers dan pihak keamanan Amerika sajalah yang tau apa yang sebenarnya terjadi.