Dunia perkucingan memang sangat menarik karena ditandai dengan variasi pola dan warna bulu yang menawan. Belum lagi variasi warna mata yang sangat menawan.
Salah satu fenomena genetik yang sangat menarik adalah kucing belang tiga atau dalam dunia perkucingan dikenal sebagai kucing Calico.
Hal lain yang tidak kalah menariknya adalah tidak adanya kucing jantan yang belang tiga, mengapa?
Untuk menjawab misteri ini ada baiknya kita mengenal pewarisan sifat pada kucing secara umum.
Kucing domestik memiliki jumlah kromosom sebanyak 38 buah. Kromosom ini di setiap sel tubuhnya ada dalam keadaan berpasangan yaitu 19 pasang.
Di antara 19 pasang krosomom yang dimiliki oleh kucing ini ada 18 pasang yang disebut dengan kromosom autosom (autosomal chromosome) dan sepasang kromosom sex (sex chromosome).
Pasangan kromosom ini didapat separuhnya dari pejantan dan separuhnya lagi dari induknya.
Gen gen yang merupakan unit pewarisan sifat ada baik di kromosom autosom maupun kromosom sex (X dan Y).
Jadi seekor kucing jantan akan memiliki 18 pasang kromosom autosom dan sepasang kromosom sex (X dan Y; bisanya dinotasikan sebagai XY), sedangkan kucing betina memiliki 18 pasang autosom dan sepasang krosomosm sex (X dan X; dinotasikan sebagai XX).
Warna Calico pada kucing melibatkan beberapa mekanisme pewarisan sifat yang terletak di kromosom autosom dan kromosom sex.
Warna yang paling umum terlibat adalah warna merah dan hitam atau dapat saja pengganti warna merah dapat saja berupa warna lain yaitu orange, kucing dan cream, sedangkan warna hitam dapat saja berupa warna lain yaitu coklat, tabby dan biru.