Sampai saat ini telur masih menjadi bahan diskusi yang terkadang masuk ke ranah kontroversial.
Tidak ada yang menyangkal bahwa terlur merupakan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi, bermanfaat bagi pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan dan juga merupakan sumber protein yang murah yang mudah sekali diolah serta sangat terjangkau oleh semua kalangan.
Namun di lain pihan telur terkadang oleh sebagian orang dihindari karena dianggap sebagai "biang kerok" meningkatnya kadar kolesterol, namun bernarkah demikian?
Mengkonsumsi telur tidak saja akan memenuhi kebutuhan tubuh kita akan protein namun juga memudahkan tubuh kita menyerap vitamin seperti misalnya vitamin E dari bahan makanan lainnya jika dikonsumsi bersama telur.
Telur mengandung zat nutrisi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan kita seperti : lutein dan zeaxanthin yang sangat menunjang kesehatan mata dan choline yang sangat baik untuk kesehatan otak dan syaraf. Disamping itu telur juga mengandung berbagai vitamin seperti vitamin A, B dan D.
Sebagai gambaran sebutir telur yangbesar mengandung 6 gram protein dan 72 kalori. Oleh sebab itu telur juga berfungsi sebagai sumber protein dan energi kesehatian kita.
Kekhawatiran sebagian orang akan kandungan kolesterol telur memang dapat dimengerti karena sebutir telur rata rata mengandung sebanyak 185 mg kolesterol yang setara dengan 50% dari kebutuhan kolesterol harian kita.
Beberapa hasil penelitian ada menunjukkan bahwa kolesterol terkait erat dengan meningkatnya resiko terkena penyakit jantung namun ada juga hasil penelitian yang tidak menunjukkan hal tersebut.
Mengenal Kolesterol
Jika kita telisik lebih dalam lagi kolesterol dapat ditemukan di sel sel tubuh kita. Di dalam tubuh Kolesterol ini diproduksi di hati dan usus halus.
Hati akan terstimulasi untuk menghasilkan kolesterol dengan adanya lemak jenuh dan lemah trans bukan oleh karena kolesterol yang kita konsumsi.