Majalah kartun Charlie Hebdo yang bermarkas di Paris, Perancis yang mengidentikkan diri dengan majalah satire kembali membuat heboh sekaligus dikecam dunia.
Pada majalah terbitan tanggal 13 Maret 2021 lalu majalah ini menampilkan kartun yang menggambarkan Ratu Inggris Elizabeth dengan wajah puas can ceria menekankan dengkulnya di leher Meghan dengan judul "mengapa Meghan meninggalkan istana Buckingham ?"
Meghan dengan wajah kesakitan dan babak belur menjawab "karena aku tidak dapat bernafas lagi !".
Tidak dapat dipungkiri bahwa adegan yang dibuat kartun yang menggambarkan ratu Inggris dan Meghan ini mengambil ide dari kekerasan polisi bernama Derek Chauvin terhadap George Floyd dengan menekan lututnya di leher Floyd selama hampir 9 menit yang menyebabkan kematian beberapa lalu yang menimbulkan gelombang protes atas perlakukan yang berbau rasialis dan menimbulkan gerakan yang dikenal dengan The Black Lives Matter di seluruh dunia.
Bak menyiram luka yang belum sembuh dengan air cuka, publik Amerika dan dunia yang masih tergonjang dengan ketidak setaraan yang berbasis rasis dan warna kulit ini kembali disuguhkan kartun rasis.
Walaupun kasus George Floyd sudah mendekati babak akhir dengan diberikannya sejumlah uang kompensasi yang besarnya mencapai US$ 27 juta atau setara dengan 335 milyar rupiah dan pelaku sedang dirposes secara hukum, namun kartun Charlie Hebdo kembali menguak rasa perih dan brutalnya perlakuan rasial bagi sesama anak manusia.
Kartun Charlie Hebdo memang sudah dikenal dengan kebablasan dalam menerapkan prinsip kebebasan berekspresi yang menganggap bahwa kartun yang dihasilkannya sebagai bentuk karya seni dan karja jurnalistik sekaligus ekspresi kekebasan berpendapat.
Dengan dalih kebebasan ini juga Charlie Hebdo meluncurkan kartun Nabi Muhammad yang berdampak sangat fatal karena menimbulkan protes di hampir seluruh bagian dunia dan menimbulkan banyak korban jiwa termasuk penyerangan langsung ke markas redaksi Charlie Hedbo.
Dilihat dari rekam jejaknya Charlie Hebdo memang tampaknya ada faktor rasialis terselubung dari hanya sekedar dalih kebebasan berekspresi semata.
Menggambarkan kartun Ratu Inggris dengan Meghan yang berisikan adegan yang memimik kejadian perlakuan polisi terhadap George Floyd merupakan ekspesi rasis yang sangat vulgar.
Meghan Markle dalam wawancaranya dengan Oprah baru baru ini memang mengungkapkan perasaan frustrasi yang sangat luar biasa ketika tengah mengandung Archie akibat tekanan salah satu anggota keluarga kerajaan yang mengkhawatirkan Archie akan berkulit gelap.