Sudah hampir tiga tahun misteri pembunuhan Jamal Khashoggi jurnalis Saudi dan Washington Post masih belum juga terpecahkan siapa sebenarnya dalang yang berada di balik semuanya ini.
Alur skenario dan eksekusi pembunuhan ini sebenarnya sudah mulai terkuak, namun mengingat bukti terkait siapa dalang pembunuhan ini masih belum muncul kepermukaan.
Sebagai pengingat saja pembnuhan yang menggemparkan dunia ini terjadi di tahun 2018 lalu. Tidak tanggung tanggung pembunuhan ini terjadi di Konsulat Jenderal perwakilan Arab Saudi di Istambul Turki.
Ketika itu Khashoggi yang sedang mengurus administrasi pernikanannya dengan tunangannya Hatice Cengiz, di Konsulat Jenderal Saudi itu tidak menyangka bahwa hari yang seharusnya menjadi awal kebahagiannya menjadi tragedi pembunuhan yang mengakhiri hidupnya.
Tidak tanggung tanggung tanpa sepengetahuan Khashoggi satuan khusus pembunuh yang sengaja datang dari Saudi melakukan operasi senyap untuk menghilangkan nyawanya .
Operasi senyap ini tergolong berhasil saat itu karena dengan tim yang solid dan peralatan yang lengkap, tim kematian ini berhasil menyelesaikan misinya dengan membunuh Khashoggi di Kantor perwakilan Saudi tersebut dan berhasil menghilangkan jejak korban sehingga jenasah Khashoggi tidak pernah ditemukan lagi. Tim pembunuh senyap selepas mengeksekusi tugasnya berhasil kembali ke Saudi.
Namun penyelidikan yang dilakukan oleh pihak Turki dan negara lain akhirnya mulai menguak misteri dan membuktikan bahwa sangkalan yang diberikan oleh pemerintah Saudi bahwa mereka tidak terkait dengan pembunuhan ini mulai goyah.
Dalam perjalannya tekanan internasional akhirnya memaksa pemerintah Saudi untuk memproses siapa saja yang terlibat dalam pembunuhan ini dan sebagian sudah dijatuhi hukuman terkait perannya masing masing.
Namun temuan demi temuan yang diperoleh oleh Turki dan negara lain membuktikan bahwa pembunuhan ini bukanlah pembunuhan insidentil namun terstruktur dan terencana dengan baik.
Hasil temuan dan juga operasi intelejen menunjukkan bahwa pembunuhan ini ada dalangnya yang mengarah pada tokoh kunci pemerintah Saudi yaitu Mohammad bin Salman (MBS).
Sejak awal penyelidikan memang MBS sudah dikaitkan dengan pembunuhan ini karena kiprah Khashoggi yang selama ini menjadi pengritisi pihak keluarga kerajaan yang seringkali menulis ulasan kritis terkait pelanggaran HAM yang dilakukan oleh keluarga kerajaan.