Baru pertama kali ini dalam kurun waktu 6 tahun pemerintahan Narendra Modi, Perdana Menteri India yang popular ini mendapatkan tantangan yang menggugat kebijakannya dalam skala yang sangat masif.
Program reformasi pertanian yang dicanangkannya dengan mengandalkan pada intensifikasi dan mekanisasi yang selama ini didengung dengungkannya sebagai salah satu program unggulan untuk menjaga ketahanan pangan India ternyata berujung pada ketidak setujuan petani India.
Undang undang baru yang mengurangi peran pemerintah sebagai penyangga produksi dan penstabil harga produk pertanian dan memberikan peran yang lebih besar pada pihak koorperasi besar dalam tata niaga pertanian ini menjadi permaslahan utama yang memicu gelombang demonstrasi.
Upaya mencari solusi melalui perundingan dengan perwakilan petani sudah dilalui sebanyak 8 kali namun gagal mencapai kesepakan. Kegagalan inilah yang mengundang gelombang demontrasi petani India yang sangat masif yang telah memakan korban jiwa.
Tekad para petani India ini tampaknya memang sudah bulat karena gelombang demonstrasi ini semakin membesar dan membawa traktor, bahkan para demontran ini mendirikan perkampungan non permanen dalam pergerakannya menuju ibukota India.
Puncak demontrasi ini terjadi pada hari rabu lalu yang memakan korban Jiwa dan melukai ratusan petani karena bentrok dengan petugas keamanan di ibukota India.
Demonstrasi besar besaran yang sudah berlangsung selama 2 bulan ini sudah memasuki ibukota India New Delhi ini merupakan upaya terakhir petani memecah kebuntuan perundingan yang menyerukan akan melakukan demonstarsi besar besaran pada tanggal 1 Februari nanti bertepatan dengan pengesahan anggaran di parlemen India.
Tuntutan utama petani india ini adalah menarik kembali 3 undang undang pertanian yang disahkan tahun lalu yang dianggap tidak berpihak pada petani kecil. Undang undang ini dianggap memberikan keuntungan bagi pedagang besar dan mengeksploitasi petani.
Pada bulan September tahun lalu Perdana Menteri India Narendra Modi bersama dengan parlemen mensyahkan undang undang baru yang mengatur pertanian.
Pengesahan yang memicu gelombang demontrasi besar besaran di seluruh India ini bermula di wilayah Utara India di Punjab dan Haryana.
Munculnya gelombang demonstrasi di wilayah ini dapat dimengerti karena wilayah ini merupakan sentra pertanian India yang walaupun luas tanahnya hanya 3% dari wilayah India, namun produksi pertaniannya dapat mensuplai 50% kebutuhan beras dan gandum nasional.