Australian Open merupakan salah satu ajang pertandingan tenis bergengsi dunia yang selalu menjadi incaran pemain untuk meraih prestasinya ataupun penonton yang ingin menyaksikan petenis idamannya berlaga.
Namun pelaksanaan Australian Open yang seharusnya dilaksanakan pada bulan Januari ini harus digeser pelaksanaanya ke tanggal 8-21 February mendatang. Pergesesan ini terkait erat dengan perkembangan pandemi Covid-19 yang melanda sedang melanda negeri kanguru ini.
Berdasarkan data terakhir yang dikeluarkan oleh the John Hopkins University of Medicine jumlah kasus di negara ini mencapai 28,708 kasus dan 909 kematian.
Australia memang merupakan salah satu negara yang sistem karantinanya merupakan salah satu yang terketat di dunia.
Oleh sebab itu dapat dimengeri jika pemerintah Australia memandang pandemi Covid-19 ini sebagai sesuatu yang sangat serius dan dalam banyak hal merubah tatanan kehidupan masyarakat termasuk tindakan lockdown di beberapa negara bagian dan juga pengetatan prosedur pelaksanaan turnamen bergengsi ini.
Hasil tes terhadap terhadap panita dan pemain Australia memang mengkhawatirkan karena sebelum turnamen berlangsung sudah ada 9 orang yang terkait langsung dengan pelaksanaan turnamen ini termasuk satu pemain menunjukkan hasil positif, sehingga harus dikarantina selama 14 hari.
Masalahnya ternyata tidak hanya sampai disitu saja karena menyangkut pemain dari luar Australia juga.
Pada hari minggu lalu pelaksana turnamen ini mengumumkan bahwa ada 25 pemain lainnya yang dikarantina di hotel setelah seorang penumpang yang bukan delegasi ataupun pemain Australian Open hasil tesnya setelah mendarat di Melbourne dari Doha dinyatakan positif.
Dalam kasus ini saja secara total jumlah penumpang yang dikarantina mencapai 58 penumpang dan 25 pemain.
Sampai saat ini secara total sampai saat ini ada 72 pemain yang harus menjalani karantina di hotel dengan aturan ketat pembatasan pergerakannya.
Dapat kita bayangkan ketika para pemain tenis professional yang sudah biasa mempersiapkan diri berlatih paling tidak selama 5 jam setiap harinya di lapangan tenis yang sebenarnya di arena menjelang turnamen ternyata harus mendekam di hotel menjalani karantina selama 14 hari dan tidak diperkenankan meninggalkan kamar hotel sampai dinyatakan bebas Covid-19.