Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

Mewaspadai Strain Baru Covid-19 yang Memiliki Daya Tular yang Lebih Cepat

Diperbarui: 27 Desember 2020   09:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi tes usap virus corona. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Dalam dua minggu terakhir ini paling tidak sudah dikonfirmasi tiga strain baru virus korona di tiga negara, yaitu strain Inggris, Afrika Selatan dan Nigeria. Pada hari jumat lalu tangal 25 Desember varian baru virus covid-19 telah mencapai Jepang. 

Penyebaran varian baru ini diumumkan secara resmi oleh Perdana Menteri Jepang yang menyebutkan bahwa sudah ada 5 kasus baru yang dicirikan dengan daya tular yang lebih tinggi yang ketika di lakukan tracking berasal dari penumpang pesawat udara asal Inggris.

Cepatnya daya sebar strain baru ini menyebabkan dalam waktu singkat penyebarannya sudah mencapai Belgia, Iceland, Italia, Denmark dan Belanda, Australia, Singapura dan Jepang.

Penemuan tiga train baru ini memang sangat mengkhawatirkan di tengah tengah upaya dunia untuk memulai program vaksinasi massal untuk mengendalikan pandemi karena virus ini ditengarai daya tularnya 70% lebih tinggi jika dibandingkan dengan strain virus korona yang ada.

Dugaan akan adanya strain baru virus korona ini memang sudah diprediksi sebelumnya mengingat sifat alami virus yang dapat berubah dan bermutasi setiap saat jika kondisi lingkungannya mendukung.

Walaupun dengan penemuan tiga strain virus korona ini belum menunjukkan bahwa varian ini lebih mematikan, namun ke depan dapat saja arah mutasinya berubah tidak hanya menghasilkan strain yang memiliki daya tular lebih tinggi namun juga lebih mematikan.

Menurut catatan stain baru ini dilaporkan ditemukan di Inggris dengan nama VUI-202012/01 yang mutasinya terdeteksi pada bulan September 2020 lalu di wilayah tenggara Inggris tepatnya di county of Kent, London.

Jepang mengumumkan secara resmi bahwa strain baru Covid-19 telah ada di negaranya hari jumat tanggal 25 Desember 2020. Photo: Kyodo

Dari hasil penelitian, pihak berwenang Inggris menunjukkan bahwa strain baru ini mulai mendominasi kasus penularan di beberapa wilayah di Inggris dengan sangat cepat.

Walaupun strain baru ini tidak lebih mematikan namun yang dikhawatirkan adalah daya tularnya yang lebih tinggi dibandingkan dengan strain virus korona yang ada dan tentunya akan berkontribusi terhadap peningkatan jumlah orang yang tertular.

Dunia memang sangat khawatir dengan keberadaan strain baru virus korona ini sehingga beberapa negara seperti Amerika, Jepang dan beberapa negara Eropa sudah melarang penerbangan dari Inggris memasuki negeranya.

Sampai saat ini gejala yang ditimbulkan oleh strain baru ini sama dengan gejala strain asalnya yaitu suhu badan tinggi, batuk kering yang berkelanjutan dan terganggunya indra perasa dan penciuman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline