Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

Nasihat Orangtua Menutup Karier Sempurna Khabib Nurmagomedov

Diperbarui: 1 November 2020   09:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Khabib Nurmagomedov bersujud sampil menangis setelah memastikan kemenangan atas Justin Gaethje dalam duel UFC 254, Minggu (25/10/2020) dini hari WIB. (Tangkapan layar Twitter @ufc) via Kompas.com

Kemenangan spektakuler Khabib Nurmagomedov dalam pertarungan UFC terakhirnya dengan Justin Gaethje yang baru usai tampaknya kurang mendapatkan liputan dari media mainstream dunia.

Hal ini mungkin dapat dimaklumi karena Khabib Nurmagomedov tidak bermarkas di Amerika seperti halnya petarung UFC ternama lainnya atau mungkin saja kemenangan ini bukanlah sesuatu yang aneh lagi bagi Khabib.

Namun suka tidak suka, mau tidak mau dunia harus mengakui kehebatan Khabib Nurmagomedov yang kini tercatat sebagai petarung UFC terbesar sepanjang masa. 

Rekor kemenangan yang sempurna yaitu 29-0-0 mencerminkan segala galanya. Dari rekor kemenangan itu 8 kemenangan diperolehnya melalui kemenangan TKO dengan pukulan dan sebanyak 11 kemenangan lainnya didapatkannya melalui kemenangan dengan submission baik berupa kuncian maupun cekikan.

Dalam kurun waktu 2 tahun terakhir ini lima petarung top UFC yang digadang gadang dapat membendung dan menghentikan kemenangan Khabib seperti J. Gaethje, D. Poirier, C. McGregor, A. Iaquinta, dan E. Barboza semuanya dikalahkan dengan telak oleh Khabib.

Photo: UFC / BT Sport

Khabib Nurmagomedov telah menjawab keraguan dunia terkait kehebatannya setelah mengalahkan Justin Gaethje di ronde kedua dalam pertarungan yang relatif singkat dengan senjata andalannya berupa submission dengan kuncian tangan dan cekikan.

Dalam pertarungan ini tampaknya wasit sedikit terlambat menghentikan pertarungan ketika Justin Gaethje sebenarnya sudah menepuk tangan ke kepala Khabib yang menandakan dia sudah menyerah dan kesulitan bernafas akibat kuncian Khabib di leher dan tangannya, namun wasit tidak melihatnya.

Apapun yang terjadi di arena, pertarungan ini dianggap sebagai pertarungan yang berjalan mulus  dan masing masing petarung dapat menerima baik kemenangan maupun kekalahannya dengan lapang dada tanpa luapan emosi  yang berlebihan.

Khabib juga mencatat sejarah dengan mempertegas kemenangan khasnya berupa submission yang mendominasi setiap pertarungannya sebagai salah satu senjata pamungkasnya  berbasis   gulat yang diajarkan oleh ayahnya.

Ada yang sangat menarik dari kemenangan Khabib kali ini. Pertarungannya dengan Justin Gaethje tidaklah berakhir seheboh seperti  ketika Khabib mengakhiri pertarungannya dengan McGregor yang berujung pada keributan dan hukuman larangan bertanding dalam kurun waktu tertentu.

Kali ini setelah pertarungan dihentikan wasit Khabib bahkan melarang para pelatih dan tim pendukungnya  melakukan selebrasi dengan memberikan aba aba kedua tangannya ke bawah berkali kali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline