Berhasil diabadikannya satu keluarga gorila cross river beserta bayinya tentunya merupakan berita gembira bagi pelestari satwa langka. Memang sudah lama sekali sub spesies gorilla langka ini disinyalir mengalami masalah dengan reproduksi, penyakit dan perburuan liar sehingga menjadikan gorila ini sebagai satwa langka yang hampir punah.
Gorila dengan nama ilmiah Gorilla gorilla diehli yang memiliki tinggi badan sekitar 1,2 -- 1,67 m dengan rataan bobot badan dewasa sekitar 110- 220 kg ini hidup di hutan tropis dataran rendah di wilayah Kamerun dan Nigeria memang unik karena diperkirakan dapat hidup sekilar 35-50 tahun.
Dari segi status kelangkaan gorilla cross river ini masuk kategori jenis yang paling langka dari semua jenis kera yang ada. Saat ini diperkirakan hanya ada sekitar 200-300 ekor gorilla cross river ini di seluruh dunia. Mengingat status pupulasinya tergolong hampir punah inilah, membuat orang jarang sekali melihat langsung jenis gorilla langka ini.
Gorila ini memang jarang berinteraksi dengan manusia karena sifatnya yang sangat pemalu, sehingga keberadaan gorilla ini hanya diperkirakan melalui sarang, kororan dan jejak yang ditinggalkannya.
Photo langka yang berhasil diabadikan di salah satu wilayah di pengunungan Mbe di Nigeria pada bulan Juni lalu ini menunjukkan bahwa gorilla ini masih ada dan berkembang biak dengan ditunjukkan adanya beberapa bayi gorilla dalam satu kelompok.
Sudah lama sekali memang gorilla cross river ini dianggap hampir punah karena adanya tekanan perburuan liar dan kehilangan habitatnya akibat penebangan hutan dan koversi hutan, namun di era tahun 1980 an keberadaan jenis gorilla langka ini "muncul kembali" ke permukaan dan menjadi perhatian dunia setelah adanya laporan keberadaannya oleh penduduk setempat melalui jejak yang ditinggalkannya. Namun sejak tahun 1990 sampai dengan 2012 memang belum pernah ada laporan terkait keberadaan gorilla ini.
Upaya untuk mendapatkan photo yang spektakuler ini memang tidaklah mudah. Sejak tahun 2012 lalu sudah sekitar 50 kamera disebar oleh kelompok pelestari satwa langka di wilayah hutan rakyat Mbe di Nigeria, di wilayah cagar alam Afi dan juga di wilayah perlindungan gorilla Kagwene di Kamerun. Di kedua wilayah ini diperkirakan sisa gorilla yang masih hidup ini berada di wilayah seluas 12.000 km persegi.
Beberapa photo memang pernah didapat dari kamera ini, namun photo yang berhasil diambil di bulan Juni 2020 lalu lah yang memberikan harapan baru bagi pelestari satwa langka karena adanya tanda tanda bahwa gorila ini berkembang biak.
Gorila langka yang hanya hanya hidup di wilayah hutan yang terpencil dan terisolasi di wilayah Kamerun dan Nigeria memang sudah lama menjadi perhatian dunia karena disamping statusnya yang hampir punah juga keunikannya jika dibandingkan dengan jenis gorilla lainnya yang ada di muka bumi ini.
Menurunnya populasi gorilla cross river memang sangat erat hubungannya dengan konflik sosial dan perang saudara yang berkecamuk di Kamerun dan Nigeria yang tidak berkesudahan dan juga perburuan liar. Disamping itu disinyalir gorila jenis ini sangat rentan terhadap penyakit.
Perkawinan antar keluarga dekat yang dikenal dalam ilmu genetika sebagai inbreeding di populasi gorilla ini diduga sangat umum terjadi sehingga menjadikan populasi ini sangat rentan terhadap fluktuasi iklim dan mengalami penurunan daya hidupnya (fitness).