Di tengah masyarakat Orang Tanpa Gejala (OTG) ditengarai sebagai salah satu sumber utama penyebaran Covid-19, benarkah?
Untuk memahami posisi OTG ini kita perlu mengetahui 3 kategori badan kesehatan dunia (WHO) terkait orang terpapar Covid-19, yaitu: (1) OTG, orang yang sama sekali tidak menunjukkan gejala, (2) orang yang menurut hasil test positif tapi belum memperlihatkan gejala, namun dengan berjalannya waktu gejalanya mulai muncul dan (3) orang yang menunjukkan gejala ringan, namun tidak menyadari bahwa dirinya terdampak Covid-19.
Menurut WHO sampai saat ini peran OTG dalam penyebaran Covid 19 masih belum jelas dan masih menjadi tanda tanya besar.
Minggu ini, pakar kesehatan WHO menyatakan bahwa dengan jumlah sampel pengamatan yang masih relatif kecil mengatakan bahwa orang yang memiliki gejala Covid-19 berperan lebih besar dalam penyebaran virus ini dibandingkan dengan OTG mengingat sampai saat ini yang diketahui bahwa penyebaran utama virus ini melalui droplet.
Dari hasil penelitian ini didapat hasil bahwa OTG sangat jarang menyebarkan virus ini ke orang lain, namun perlu diingat juga bahwa walaupun orang yang menunjukkan gejala terpapar Covid-19 lebih menular, namun sebelum orang ini menunjukkan gejala virus ini dapat saja menyebarkan virus.
Pakar kesehatan WHO juga mengungkap bahwa data hasil tracking yang intensif yang didapat dari berbagai negara menunjukkan bahwa orang yang pernah kontak dengan OTG sangat jarang menunjukkan gejala Covid-19. Namun dalam kasus lain yang lebih kecil terdapat juga data bahwa orang yang pernah kontak dengan OTG ada yang menunjukkan gejala Dovid-19 ini.
Jadi dari data tracking ini masih belum dapat ditarik kesimpulan yang jelas apakah memang betul OTG berperan besar dalam penyebaran covid-19 ini.
Hasil penelitian lain yang dipublikasikan di the Chinese Journal of Epidemiology minggu ini menunjukkan bahwa daya penularan OTG hanya sekitar 30% jika dibandingkan dengan orang yang menunjukkan gejala.
Pernyataan pakar kesehatan WHO ini memang menjadi pertanyaan bagi pakar kesehatan lainnya terutama pakar epidemiology yang mengungkapkan data bahwa lockdown yang dilakukan oleh hampir semua negara di dunia secara signifikan mengurangi penyebaran Codiv-19 ini.
Data penurunan angka penyebaran covid-19 selama lockdown ini menguatkan hipothesis bahwa OTG pun turut berperan dalam penyebaran Covid-19 ini, namun seberapa besar peran OTG dalam penyebarannya masih menjadi misteri.
Pertanyaan yang paling mendasar untuk menjawab kekhawatiran OTG turut berperan dalam penyebaran Covid -19 ini adalah seberapa besar jumlah OTG ini ? Dan pertanyaan ini menjadi penting untuk melihat seberapa besar peran OTG ini, jika benar kelompok ini berperan dalam penyebaran.