Sore ini baru saja turnamen akbar Grand Sumo yang berlangsung selama 15 hari usai dengan melahirkan juara Hakuho peringkat Yokozuna yang mengalahkan Kakuryu yang juga Yokozuna. Turnamen grand sumo memang selalu menarik untuk ditonton walaupun hanya lewat siaran langsung di televisi, tapi perbedaan suasana yang sangat mencoloklah yang justru menarik untuk dibahas.
Ada yang sangat berbeda dari turnamen grand sumo akbar kali ini, yaitu turnamen yang tidak dihadiri sama sekali oleh penonton.
Turnamen yang selalu riuh rendah dengan teriakan dan dukungan penonton ketika kedua pesumo saling berhadapan dan berbenturan tidak terdengar lagi, yang ada hanya terdengan teriakan dari Gyoji sang wasit sumo.
Wasit sumo pun ketika memimpin tertandingan tidak memakai pakaian semewah dan semeriah seperti biasanya.
Pesumo yang menunggu giliran bertanding kini duduk agak berjauhan dan prosesi pemberian hadiah setelah selesai pertandingan dilakukan secepat mungkin.
Pertandingan memang berjalan seperti biasanya dengan jumlah pertandingan sebanyak 15 kali, namun tentu saja ketika ketika pesumo saling beradu teknik dan kekuatan tidak ada teriakan dan semangat dukungan karena tidak ada penonton. Memang terasa ada yang kurang tapi pada akhirnya turnamen ini masih dapat berlangsung sampai selesai dan menghasilkan juara.
Dapat kita bayangkan sumo yang sudah identik dengan tradisi ratusan tahun dan budaya jepang sekaligus sangat popular ini bisa menyesuaikan dengan keadaan darurat dan ikut aktif serta berpartisipasi memutus mata rantai penyebaran.
Pesumo levelnya sudah selevel para pesohor di jepang, dan sangat prestigius terutama bagi para pesumo kelompok elit.
Pimpinan organisasi turnamen grand sumo memang sebelumnya telah menggelar konferensi pres tentang partisipasi olah raga yang paling popular di Jepang ini dalam memerangi dan memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 ini dengan mengadakan turnamen secara tertutup alias tidak dihadiri penonton satupun kecuali official dan pelatih serta pesumo.
Jepang memang sangat terkenal dengan disiplin yang telah dibentuk sejak mereka kecil. Para pesumo pun walaupun sudah jadi pesohor mengikuti himbauan ini dengan tanpa terkecuali.
Para pesumo berangkat dari tempat champ pelatihannya dengan menggunakan mobil khusus dan semua yang berada di mobil menggunakan masker. Tentu saja mobil yang ditumpaninya sudah terlebih dulu disterilkan.