Jepang yang baru saja bergembira merayakan era kekaisaran barunya, kini dirundung duka yang sangat mendalam akibat terbakarnya Istana Shuri yang merupakan salah satu warisan budaya dunia yang diakui oleh UNESCO.
Istana Shuri yang merupakan salah satu bangunan kebanggaan Jepang sekaligus mencerminkan perjalanan sejarah Jepang ini dibangun sekitar 600 tahun yang lalu dengan bahan hampir semuanya kayu.
Istana yang dikelilingi oleh dinding batu yang kokoh ini terletak di atas bukit ini dulunya pernah menjadi pusat pemerintahan dinasti Ryukyu memang letaknya sangat strategis karena dari istana ini kita bisa mellihat kota Naha yang merupakan ibukota Okinawa.
Istana Shuri yang terletak di pulau Okinawa ini memang menjadi salah satu daya tarik wisatawan karena sekaligus memiliki ikatan dengan universitas Okinawa yang merupakan salah satu universitas terbesar di jepang.
Bagi masyarakat jepang istana Shuri ini memiliki arti tersendiri melekat erat dengan budaya Jepang, bahkan dalam menyambut olimpiade 2020 tahun depan Istana Shuri ini akan menjadi salah satu tempat singgah perjalanan obor olimpiade.
Catatan sejarah
Istana Shuri yang berusia 600 tahun ini memiliki ciri khas arsitektur gabuangan antara Jepang dan Tiongkok merupakan kebanggaan dinasti Ryukyu yang mengandalkan perdagangan berbasis maritime. Jadi tidak heran jika istana Shuri saat itu juga berperan sebagai pusat budaya Ryukyu.
Dalam perjalanan sejarahnya di tahun 1879 kerajaan ini meredup dan dijadikan bagian dari Okinawa prefecture.
Istana Shuri memang pernah memiliki perjalanan sejarah kelam ketika di era perang dunia II dalam pertempuran yang dikenal sebagai pertempuran Okinawa istana ini hampir seluruhnya hancur. Sebelumnya juga mengalami kebakaran sebanyak 3 kali di era dinasti Ryukyu.
Di tahun 1945 di era perang Dunia II istana ini diluluhlantakkan oleh pasukan Amerika. Menurut catatan sejarah banyak sekali dokumen dan benda benda seni yang juga hancur sehingga menyulitkan untuk membangun kembali istana ini sesuai dengan aslinya.
Catatan sejarah ini sangat berbeda sekali dengan era ketika Jeman memasuki kota Paris yang penuh dengan sejarah. Di saat ini konon Hitler yang cinta seni melarang pasukan Jerman menghancurkan bangunan bersejarah di kota Paris.
Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang di tahun 1992 istana ini berhasil dibangun kembali dan terbuka untuk umum.