Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

Ramai-ramai Nyampah Plastik Usai Masa Kampanye

Diperbarui: 15 April 2019   13:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembersihan alat peraga kampanye di kota Bogor Minggu 14 April 2019. Photo: Antara

Masa kampanye baru saja usai, namun banyak orang tidak sadar masa kampanye tersebut meninggalkan dilema berupa  sampah plastik yang berperan pencemaran lingkungan.

Melalui pengamatan sepintas saja, kita dapat membayangkan berapa besar jumlah sampah plastik yang bertambah selama masa kampanye yang berupa spanduk, baliho dll mulai dari ukuran kecil sampai dengan ukuran raksasa.

Ketika alat peraga  ini mulai dibereskan oleh petugas dengan menurunkannya dan mengumpulkannya di mobil bak terbuka, baru kita sadari sebagian besar  alat bantu kampanye ini akan berakhir nasibnya sebagai sampah plastik.

Bagai sebagian orang mungkin saja sampah plastik  ini  masih dapat dimanfaatkan, namun sebagian besar sampah plastik ini akan   berakhir di tempat penampungan sampah.

Tidak seperti kebiasaan sebelumnya yaitu membuat spanduk dengan bahan kain yang setelah habis masa penggunaannya masih dapat dimanfaatkan, alat peraga yang terbuat dari plastik ini kecil peluangnya dapat dimanfaatkannya kembali karena sebagian besar sengaja dilubangi  agar angin tidak merobohkan alat peraga.

Demikian juga karena sudah terlanjur berlubang maka ketika alat peraga ini dibersihkan oleh petugas sebagian besar robek ketika ditarik dan diturunkan.

Belum lagi alat peraga kampanye yang dipasang ditempat yang sulit dijangkau seperti di atas pohon, diatas menara listrik atau ditempat yang sulit dijangkau lainnya, tentu saja akan dibiarkan dalam waktu yang lama.

Di tengah tengah kampanye pengendalian penggunaan plastik dalam kehidupan, tanpa kita sadari masa kampanye ini berkontribusi cukup besar dalam menambah sampah plastik.  Tidak hanya menambah jumlah sampahnya namun juga penyebarannya karena kampanye dilakukan di hampir seluruh pelosok tanah air.

Jika diperhatikan lebih lanjut sangat jarang kandidat atau partai politik  secara sadar memiliki tanggung jawab menurunkan kembali alat peraga yang terbuat dari plastik setelah usai masa kampanye, karena sebagian besar alat peraga kampanye ini diturunkan oleh petugas khusus pemerintah propinsi, kota dan daerah.

Bagi sebagian orang mungkin masalah ini dianggap sebagai masalah kecil, namun bagi kelestarian lingkungan masa kampanye ini telah menghasilkan pencemar  dan sampah plastik yang merusak lingkungan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline