Bagi generasi milenial mungkin tidak banyak yang mengenal nama Billie Jean King, namun sadar atau tidak kesetaraan gender dalam bidang olagraga yang sekarang ini dirasakan oleh dunia sebagian merupakan hasil perjuangan gigihnya.
Billie Jean King tidak hanya berjuang melalui kata kata namun sebelum menjadi aktivis pejuang kesetaraan gender di bidang olah raga dia berhasil menorehkan rekor spektakuler yang hanya sedikit sekali orang bisa menyamai rekor prestasinya di lapangan tenis.
Billie Jean King memasuki dunia tenis professional di tahun 1958 dan hanya dalam waktu 2 tahun saja dia bersama dengan Hantze Susman tercatat sebagai pasangan ganda wanita termuda yang meraih gelar juara di ajang tenis bergengsi dunia Wimbledon,
Prestasinya tidak terhenti sampai disitu saja ketika pada tahun 1966 dia memenangkan gelar tunggal wanita di Wimbledon dan saat itu dia juga berhasil meraih petenis peringkat 1 wanita dunia.
Prestasi puncak sebagai petenis nomor 1 dunia ini dipertahankannya selama 5 tahun yaitu di tahun 1967, 1968, 1971, 1972 dan 1974.
Ditahun 1967 dan 1968 ketika dia memenangkan gelar tunggal Wimbledon dia juga untuk pertama kalinya meraih gelar tunggal wanita di US open dan Australian Open.
Selama karirnya di bidang tenis professional dia berhasil meraih sebanyak 129 gelar, 78 diantaranya adalah gelar WTA. Disamping itu dia memenangkan 7 gelar di Fed Cups dan 4 kali tercatat sebagai kapten tim Amerika.
Secara resmi di tahun 1983 dia mengundurkan diri dari dunia tenis yang sangat dicintainya.
Pejuang
Dalam perjalanan karirnya Billie Jean King melihat perbedaan yang sangat menyolok dalam hal perhatian dan pengakuan wanita di dunia tenis yang tercermin dari perbedaan hadiah juara yang sangat besar dengan petenis pria.
Billie Jean King selalu menyuarakan ketidakadilan ini dan juga bias gender yang jika tidak dapat dihilangkan sama sekali tentunya dapat dipersempit perbedaannya.