Jika kita belanja ataupun melakukan akivitas lainnya tentunya kita sangat akrab dengan pengukuran metrik yang dinamakan kilogram. Namun dunia siap siap harus melakukan redefinisi pengertian kilogram setelah baru saja diambil kesepakan di the General Conference on Weights and Measures yang diselenggarakan di Versailes Perancis yang berlangsung 13-16 November lalu.
Saat ini dalam menentukan berat dalam kilogram mengacu pada "Le Grand K" yang mendefiniskan 1 kilogram setara dengan silinder platinum-iridium yang disimpan di Paris.
Sampai dengan berlangsungnya konferensi ini Le Grand K merupakan acuan seluruh dunia yang menggunakan sistem internasional. Kesepakatan dunia untuk mengacu berat 1 kg pada Le Grand K dilakukan pada tahun 1889 lalu dan sejak itu replika Le Grand K dibuat dan didistribusikan di beberapa negara sebagai acuan.
Namun setelah berjalannya waktu ternyata Le Grand K asli mengalami ketidak akuratan karena dimakan oleh waktu sehingga beratnya mengalami perubahan.
Walaupun fluktuasi berat Le Grand K asli ini mengalami sangat sedikit perubahan yaitu sebesar 50 parts per billion saja atau kira kira setara dengan berat sehelai rambut alis manusia, namun akurasi sangat penting dalam era teknologi presisi yang memerlukan ketepatan yang sangat tinggi seperti misalnya pada industri pengembangan obat obatan, teknologi nano dan precision engineering.
Le Grand K pada saat dibuat memang sangat akurat, namun bukan dirancang akurasinya sampai dengan lebih dari 100 tahun. Hal ini terbukti bahwa setelah 129 tahun acuan berat dunia ini mulai mengalami perubuhan berat sehingga untuk bidang bidang tertentu seperti teknologi presisi tidak lagi akurat. Akibatnya di berbagai belahan dunia terjadi perbedaan berat antara replika Le Grand Kdengan Le Grand K aslinya.
Kini para pakar dunia sepakat untuk mengganti acuan I kilogram berat sistem internasional dengan sistem pengukuran baru berbasis pengukuran elektromaknetik yang lebih stabil dan akurat.
Cara kerja sistem pengukuran elektromaknetik
Sistem acuan berat kilogram berbasis pengukuran elektrikal ini didasarkan pada prinsip elektromaknetik. Dengan menggunakan acuan baru ini berat dalam kilogram didefinisikan sebagai jumlah arus listrik yang diperlukan untuk menahan berat benda tersebut.
Jadi dengan sistem timbangan terbaru ini maka berat sebuat benda diukur dengan jumlah arus listrik yang diperlukan acar sistem neraca ini setimbang.
Dengan sistem baru ini semua orang di dunia tidak lagi harus mengacu pada Le Grand K namun mengacu pada hubungan antara listrik dan berat.