Jika anda pernah berkunjung ke kota Amsterdam dan Rotterdam tentunya anda langsung mengenali kekhasan dua kota ini yang dibangun di atas laut dan memiliki sistem kanal yang sangat canggih.
Belanda memang dikenal dunia sebagai salah satu negara yang memiliki teknologi bendungan terkemuka dunia terutama di wilayah pinggiran daratan yang berbatasan langsung dengan laut.
Kini Belanda kembali mengejutkan dunia dengan teknologi barunya yang masih menyangkut laut yaitu peternakan terapung.
Tahun ini perusahan Belanda yang bernama Beladon akan merampungkan pembangunan dan meluncurkan peternakan sapi perah terapung pertama dunia dengan berbagai teknologi canggih yang menyertainya.
Pembangunan peternakan terapung ini didasari kenyataan akan semakin kuatnya tekanan urbanisasi penduduk ke wilayah perkotaan, sedangkan di lain pihak lahan perkotaan tetap statis.
Pada tahun 2050 mendatang penduduk dunia diperkirakan akan mencapai 9,6 milyar dan diperkirakan 70% diantaranya akan tinggal di wilayah perkotaan. Saat ini saja sebanyak 55% penduduk dunia sudah tinggal di wilayah perkotaan.
Urbanisasi yang melanda dunia tidak saja akan menyangkut masalah tempat tinggal namun juga penyediaan makanan. Dari sinilah ide peternakan terapung dengan konsep zero waste dan ramah lingkungan ini muncul pada tahun 2012 lalu.
Pematangan konsep teknologi ini memang memerlukan waktu karena jika tidak dipikirkan dengan matang, maka bukan tidak mungkin peternakan terapung ini hanya memindahkan masalah kontaminasi lingkungan dari daratan ke lautan.
Pembangunan peternakan sapi perah terpadu dengan pertanian yang juga menghasilkan buah buahan dan sayuran ini memiliki bangunan fisik 3 lantai yang terapung di laut di pinggitan kota Rotterdam.
Peternakan terapung pertama dunia ini dibangun di kota Rotterdam. Sumber: Beladon
Peternakan terapung ini memiliki 3 lantai dan dioperasikan dengan teknologi mutakhir. Sumber: Beladon
Sebagian besar pakan sapi perah ini (80%) berdasarkan limbah makanan yang berasal dari industri makanan di kota Rotterdam.Bahan pakan sapi perah ini akan memanfaatkan biji bijian yang di tolak oleh industri minuman berakohol karena tidak memenuhi standar mutu yang diinginkan, limbah restoran dan cafe limbah sampingan penggilingan gandum dan rumput potong hasil pembersihan taman. Semua bahan ini akan diangkut dengan menggunakan truk bertenaga listrik.