Dunia ilmu pengetahuan dalam 10 tahun terakhir ini terguncang sekaligus dilanda gelombang perdebatan ketika ditemukannya fosil manusia kerdil Flores di Gua Liang Bua. Manusia kerdil flores ini berhasil direkronstruksi dan dinamakan dengan Homo floresiensis yang dicirikan dengan bentuk fisik yang sangat kecil dan pendek.
Perdebatan muncul karena sebagian ilmuwan menggolongkan manusia kedil Flores sebagai spesies manusia tersendiri yang berbeda dengan manusia modern yang hidup saat ini. Sementara sebagai ilmuwan berpendapat bahwa ukuran kecil manusia kerdil Flores hanya disebabkan oleh kelainan genetik akibat terisolasinya populasi ini.
Dari hasil rekonstruksi ini manusia kerdil Flores memiliki tinggi badan rata rata hanya 1 meter saja. Penemuan yang menghebohkan dunia ini sekaligus mengundang pertanyaan apakah masih ada keturunan manusia kerdil ini yang masih hidup saat ini mengingat di Flores dan beberapa wilayah di Indonesia ada kelompok orang yang tinggi badannya rata rata hanya 1,45 cm saja yang juga dimasukkan kedalam kategori orang kerdil.
Hasil penelusuran jejak DNA purba yang dilakukan oleh para peneliti gabungan berbagai negara yang dipublikasikan di jurnal bergengsi dunia Science tanggal 3 Agustus 2018 lalu, menunjukkan bahwa manusia kerdil Flores ternyata berbeda garis evolusinya dengan orang yang ada di Flores saat ini walaupun tinggi badannya dikategorikan sebagai kerdil.
Pada kenyatannya di wilayah sekitar penemuan fosil manusia kerdil Flores di Liang Bua di Flores tidak menunjukkan ada keturunannya yang memiliki ciri yang sama dengan orang kerdil yang hidup saat ini di Flores.
Hasil Analisa DNA menunjukkan kedua populasi ini memiliki nenek moyang yang berbeda dan mereka berkembang dari garis evolusi yang berbeda walaupun ada kesamaan kecilnya ukuran tubuhnya.
Salah satu pusat Evolusi
Indonesia memang sudah lama menarik perhatian bagi para ilmuwan yang mempelajari sejarah evolusi manusia mengingat Indonesia kaya akan ragam etnis yang tersebar pada hamparan geografis yang berbeda kondisi alamnya.
Sekitar 1,7 juta sampai 23.000 tahun lalu pulau Jawa dihuni oleh spesies manusia yang berbeda dengan manusia modern saat ini (Homo sapiens) yaitu Homo erectus. Sedangkan manusia kerdil Flores yang dinamankan Homo floresiensis diperkirakan hidup 190.000-50.000 tahun yang lalu.
Manusia modern yang menghuni Indonesia saat ini diperkirakan sampai di Sumatera sekitar 73.000-63.000 tahun yang lalu dan selanjutnya berhasil menghuni dan menyebar di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Gelombang kedatangan manusia modern ini mengakibatkan terjadinya percampuran ras dengan manusia yang sebelumnya telah menghuni berbagai wilayah Indonesia yang menghasilkan keragaman etnis Indonesia yang dapat kita lihat saat ini.