Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

Tikus Berotak Manusia, Mungkinkah?

Diperbarui: 3 Agustus 2018   16:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tukus yang otaknya dicangkok dengan otak manusia, lebih cerdas. Photo: Getty Images: Westend61

Pertanyaan di atas bagi sebagian orang boleh jadi dianggap sebagai khayalan atau fiksi ilmiah semata, tapi bagi para perekayasa sel punca dan sel otak bukanlah sesuatu yang mustahil.

Ide menggabungkan beberapa mahluk hidup dalam satu individu sudah lama sekali berkembang.  Dalam mitos Yunani kuno hal ini dinamakan Chimera yang digambarkan sebagai perpaduan antara api dan amarah

Mahluk gabungan atara singa dan ular saat itu dipercaya ada dan untuk memusnahkan monster tersebut perlu turun tangan manusia setengah dewa dengan cara menancapkan tombak saktinya ke tenggorokan makhluk tersebut.

Mitos Chimera sudah ada sejak jaman Yunani kuno. Photo: Owlcation

Kini kisah keberhasilan pembentukan chimera berhasil dilakukan di laboratorium dengan menggunakan tikus yang otaknya dimasukkan sel otak manusia. Hal yang paling menakjubkan setelah beberapa saat sel otak manusia berhasil berkembang dan mengivasi sel otak tikus sehingga sebagian besar otak tikus tersebut adalah sel selnya adalah otak manusia.

Bagaimana hal ini terjadi?

Para peneliti yang berhasil menciptakan chimera tikus berotak manusia ini adalah para ahli otak dan sistem syaraf pusat dari the Centre for Translational Neuromedicine  di the University of Copenhagen dan the University of Rochester.

Para peneliti ini memfokuskan kerjanya pada  bagian sel otak yang dinamakan Glia yang dapat ditemukan di otak dan sistem syarat pusat.

Glia ini berperan penting untuk menjaga kesehatan fungsi sistem syaraf.  Glia ini terkait dengan kejadian penyakit degeratif seperti multiple sclerosis, Parkinson, schizophrenia serta autis.  Disamping itu sel glia seperti Astrocytes berperan penting melindungi sistem syaraf pusat karena menyediakan makanan bagi otak.

Untuk menghasilkan tikus Chimera ini para peneliti mengambil sel kulit yang sehat dari anak naka yang orangtuanya menderita schizophrenia.  Dengan mengunakan teknologi sel punca, sel ini berhasil diubah menjadi sel glial progenitor yaitu sel yang akan berubah menjadi glia dan selanjutnya dicangkokkan ke otak tikus.

Hal yang paling menakjubkan adalah setelah beberpa lama dicangkokkan, sel glial progenitor berkembang dan menginvasi serta mengambil alih sel sel otak tikus.  Ketika sel glia tikus mati ternyata sel glia tikus ini diganti dengan sel glia yang berasal dari manusia.

Hasilnya setelah beberapa lama semua sel glia otak tikus ini digantikan dengan sel glia manusia.  Dengan kata lain bahwa otak tikus ini kini telah diganti dan berubah menjadi sel sel yang berasal dari otak manusia  schizophrenia tikusnya akan menampilkan tingkah laku yang abnormal juga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline