Baru saja diberitakan pimpinan Korea Utara Kim Jong Un telah mendarat di Singapore untuk memulai misi berlikunya bertemu dan berunding langsung dengan presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Ketibaan Kom Jong Un di Singapore ini menandai lembaran sejarah baru karena dalam kurun waktu 64 tahun tercacat sudah 11 presiden gagal melakukan perundingan dengan pimpinan Korea Utara terutama dalam penyelesaian perbedaan mendasar politik luar negeri dan program senjata pemusnah masal.
Jika perundingan ini berjalan dengan baik sesuai dengan rencana maka baik Kim Jong Un mupun Donald Trump akan tercatat sebagai pimpinan Korea Utara dan Amerika yang pertama kali berhasil memecahkan kebuntuan ini.
Seluruh perhatian dunia akan terpusat pada pertemuan bersejarah ini yang akan dilaksanakan di the Capella Hotel Singapore setelah sebelumnya dunia pesisimis pertemuan seperti ini tidak akan pernah terjadi mengingat karakter kedua pemimpin yang tergolong eksentrik ini.
Dengan mendaratnya pesawat Air China 747 yang membawa Kim Jong Un di Changi Singapore hari ini harapan dunia kembali merekah akan keberhasilan pertemuan ini.
Sebelumnya hari sabtu lalu, tim advance Korea Utara telah tiba di Singapore dengan menggunakan penerbangan langsung dari Pyongyang ke Singapore untuk mempersiapkan perundingan.
Sementara presiden Donald Trump direncanakan mendarat di Pangkalan Militer Singapore di Paya Lebar juga pada hari minggu ini dengan menggunakan Air Force One.
Rombingan utama Trump ini terdiri dari Secretary of State Mike Pompeo, National Security Adviser John Bolton, White House Chief of Staff John Kelly, dan White House Press Secretary Sarah Sanders. Setibanya di Singapore presiden Trump akan menginap di Shangri-La Hotel
Salah satu materi yang paling alot yang akan didiskusikan dalam pertemuan kedua pemimpin ini adalah masalah denuklirisasi Korea Utara. Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir ini program pengembangan senjata nuklir yang dilakukan oleh Korea Utara memang sangat meresahkan dunia terutama Amerika Serikat.
Pada percobaan senjatanya tahun lalu Korea Utara tercacat berhasil mengembangkan bom hidrogen yang berkekutan tinggi dan juga rudal jarak jauhnya yang dapat menjangkau daratan Amerika.
Sangsi bersama dunia dan kecaman di Dewan Keamanan Dunia terhadap program nuklir Korea Utara yang telah berlangsung puluhan tahun ternyata tidak menyurutkan pihak Korea Utara untuk menghentikan percobaan senjata pemusnah masalnya.