Sewaktu berkuasa mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak memang selalu menyangkal tuduhan atas keterlibatannya dalam kasus mega korupsi proyek masa depan Malaysia yang bernama 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Upaya pihak oposisi saat itu dan juga rakyat Malaysia untuk mengangkat masalah korupsi ini ke permukaan selalu kandas karena penegak hukum di Malaysia saat itu menyatakan bahwa Najib Razak tidak terlibat.
Namun kini setelah tidak lagi menjadi Perdana Menteri lagi kasus mega korupsi ini kembali muncul kepermukaan mengingat salah satu janji pihak oposisi saat itu yang dipimpin Mahatir adalah membongkar kasus ini.
Kegalauan Najib Razak sangat terlihat ketika Anwar Ibrahim mengungkapkan bahwa setelah kekalahannya Najib dua kali menelponnya untuk meminta pendapat apa yang harus dilakukan. Saat menerima telpon pertama dikabarkan Anwar langsung menyarankan agar Najib segera menerima kekalahan dan mendukung pemerintahan baru.
Namun tampaknya Najib masih melakukan manuver politik dengan menunda respon atas kekalahannya dan menghilang selama sehari dan ketika tampil di depan publik Najib sempat mengatakan bahwa yang menentukan Perdana Manteri Malaysia itu adalah Yang Dipertuan Agong, yang mengisyaratkan kegalauannya sekaligus ketidakrelaannya menerima kekalahan.
Langkah yang diambil Mahatir untuk segera melakukan penyelidikan atas mega korupsi 1MDB merupakan janji kampanye nya juga merupakan arus permintaan rakyat Malaysia yang menginginkan kasus ini dapat diselesaikan dan uang yang dikorupsi dapat dikembalikan.
Langkah Awal
Dalam dua hari ini pihak berwenang Malaysia mulai melakukan penggeledahan terhadap aset Najib dan juga kerabat serta teman nya yang diduga sebagai tempat menyembunyikan hasil korupsi tersebut.
Dalam 2 hari penggeledahan ini tampaknya apa yang diduga oleh banyak orang selama ini mulai menjadi kenyataan. Dari hasil penggeladahan tersebut berhasil disita barang barang mewah yang jumlahnya fantastik.
Berikut adalah sebagian deskripsi yang diberikan oleh pihak berwenang Malaysia terkait barang sitaan tersebut:
- 284 dus yang berisi barang barang mewah terdiri dari uang tunai dari berbagai mata uang , perhiasan dan tas mewah.
- Tas mewah Hermes Birkin dengan kisaran harga puluhan ribu sampai $200.000 per tasnya sebanyak 5 truk.
- 72 tas yang berisi perhiasan, jam mewah dan uang
Langkah awal penyitaan harta kekayaan Najid yang diduga merupakan hasil korupsi memang untuk ditujukan untuk menguak kasus mega korupsi yang dilakukan Najib. Dalam kasus 1Malaysia Development Berhad (1MDB) ini Najib diduga menggelapkan dana sebenda US$ 4,5 milyar