Jika anda pernah berkunjung ke danau Toba, mungkin tidak pernah terpikirkan bahwa sekitar 74.000 tahun yang lalu telah terjadi ledakan super dasyat yang dikenal dunia dengan dunia sebagai Toba Super Volcano terjadi di wilayah tersebut.
Dasyatnya Letusan
Toba Super Volcano dianggap sebagai letusan gunung berapi terbesar yang pernah terjadi di bumi dalam kurun waktu 2 juta tahun. Letusan gunung Toba ini menyebabkan apa yang dinamakan volcanic winter yang mematikan dan menghancurkan tidak saja wilayah Sumatera di mana gunung Toba berada, namun juga wilayah lain di bumi ini.
Toba Super Volcano ini ternyata tidak saja berdampak pada alam, namun juga berakibat fatal pada manusia yang hidup saat itu dan dampaknya terus berlanjut sampai ratusan tahun setelah letusannya.
Dasyatnya letusan gunung Toba ini berhasil digambarkan oleh para peneliti dari University of Cape Town yang baru saja dipublikasikan di Jurnal berngengsi dunia Nature tanggal 12 Maret 2018 lalu.
Para peneliti menggambarkan letusan dasyat gunung Toba ini dampaknya mencapai wilayah Afrika. Saat abu ledakan mencapai benua Afrika, musim panas di Afrika seolah lenyap akibat debu vulkanik yang menyelimuti benua ini selama bertahun tahun.
Langit saat itu digambarkan seluruhnya berwarna abu abu karena tertutup total dengan debu vulkanik dan pada malam hari langit berubah warnanya menjadi merah bercahaya. Saat itu bunga tidak lagi dapat mekar dan pepohonan mati akibat kekurangan sinar matahari.
Hewan hewan seperti antelope menjadi kurus kering akibat kekurangan pakan dan mengalami kematian. Kematian hewan buruan ini juga berpengaruh pada manusia yang saat itu sumber makanannya bergantung pada hewan buruan.
Letusan super volcano lainnya yang pernah terjadi di Indonesia yang juga mempengaruhi wajah bumi ini adalah letusan gunung Tambora yang terjadi pada tahun 1815 walaupun letusannya diperkirakan ratusan kali lebih kecil dari letusan gunung Toba.
Saat gunung Tambora Meletus, wilayah Eurasia dan Amerika Utara mengalami kegagalan total panen jagung, kelaparan yang meluas dan menyebabkan terjadinya migrasi masal manusia. Dampak dari letusan gunung Tambora ini berlanjut sampai dengan lebih dari setahun. Di tahun 1986 di kedua wilayah ini musim panas tidak terjadi.
Letusan gunung Toba ternyata berpengaruh besar pada kehidupan manusia yang saat itu hidup di Afrika. Akibat langit tertutup debu vulkanik, mereka mengalami kelaparan yang berkepanjangan dan banyak memakan korban jiwa terutama anak anak dan orang berusia lanjut.