Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

Teknologi Terbaru Penghilang Tato

Diperbarui: 7 Maret 2018   12:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teknologi baru memungkinkan tato dapat dihilangkan lebih sempurna. Photo :www.nytimes.com

Bagi penggemar tato salah satu konsekuensi yang harus diterima adalah keberadaan tato di tubuhkan akan tetap selama hidupnya, jika tidak dilakukan tindakan ekstrim seperti menggunakan laser ataupun teknologi penghilang tato lainnya.

Penggunaan teknologi laser dalam menghilangkan tato ternyata juga tidak selalu memuaskan karena biasanya warna tato akan masih ada yang tersisa alias tidak bersih kembali seperhi halnya kulit yang belum di tato.

Mengapa Sulit Dihilangkan?

Pertanyaan yang paling mendasar adalah mengapa tato yang sudah terlanjur menghiasi tubuh sulit sekali dihilangkan atau dapat dikatakan mustahil untuk dihilangkan?

Keunikan sel yang sudah menyerap pigmen tato baru baru ini berhasil diungkap oleh para peneliti dari Perancis yang dipublikasikan di the Journal of Experimental Medicine, pada tanggal 6 Maret 2018 lalu.

Hal yang paling mengejutkan dari hasil penelitian ini adalah ternyata sel sel yang sudah terkena dan menyerap warna tato sebenarnya akan mati seiring dengan menuanya dan ausnya sel.  Namun ternyata sel yang telah menyerap pigmen tato tersebut dapat mewariskan pigmen tato pada sel sel baru ketika sel tersebut mati.        Fenomena yang sangat menarik inilah yang membuat tato sulit untuk dihilangkan.

Hal yang menarik dari penelitian ini ketika para peneliti dengan menggunakan teknologi laser telah berhasil mematikan sel sel yang mengandung  pigmen tattoo, namun ternyata 90 hari kemudian muncul  sel sel baru yang tetap mengandung pigmen tato.

Pigmen hijau sel macrophage (kiri) walaupun sudah dimatikan dengan laser (tengah) ternyata berhasil menyebarkan warna hijau tato ke sel baru (kanan). Photo: Baranska et al., 2018

Walaupun sel macrophage yang membawa pigmen tato pada ekor tikis sudah dimatikan (kiri) namun sel sel baru ternyata menyerap pigmen tato yang menyebabkan warna dan pola tato pada ekor tikus ini masih tetap terlihat dengan jelas (kiri). Photo: Baranska et al., 2018

Hasil penelitian ini sekaligus menggugurkan dugaan semula yang menganggap bahwa pigmen tato bekerja di level sel fibroblast  di lapisan dermal kulit.  Namun ternyata pigmen tattoo bekerja pada sel macrophage yang merupakan sel imun yang berada di kulit.

Sel macrophages akan tertarik  ke dalam luka pada saat kulit ditattoo dengan menggunakan jarum.  Mekanisme tertariknya macrophages pada luka tattoo sama seperti halnya ketika macrophages tertarik dan menyerang sel pathogen yang masuk ke dalam tubuh.

Jika macrophages yang ada di bawah kulit ini mati, maka dalam beberapa minggu kemudian sel sel ini akan diganti dengan sel macrophages baru yang berasal dari sel prekusor yang dinamakan monocytes.

Mengingat hanya sel macrophages kulit saja yang menyerap pigmen tato, secara logika  jika sel mati maka pigmen tato akan hilang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline