Menelusuri jejak nenek moyang orang Pasifik memang selalu menarik dan mengasyikkan karena terkait secara langsung dengan pengaruh ras Papua.
Mamang sangat sulit untuk dimengerti bagaimana cara nenek moyang orang Pasifik ini dengan teknologi sangat sederhana dengan menggunakan sejenis Canoe dapat mengarungi Samudra dan menjelajahi kepulauan Pasifik jang jaraknya ratusan kilometer.
Dalam dunia ilmu pengetahuan Vanuatu merupakan titik penting untuk mempelajari sejarah asal usul orang Pasifik karena keragaman suku dan bahasanya. Sebagai gambaran Vanuatu negara yang sangat kecil ini memiliki lebih dari 130 bahasa yang digunakan sehari hari oleh penduduknya.
Jejak DNA purba
Dari hasil penelurusan jejak DNA purba yang ada pada orang Pasifik moderen, diperkirakan nenek moyang orang Pasifik yang berasal dari Taiwan tiba di Vanuatu sekitar 3000 tahun yang lalu.
Nenek moyang orang Vanuatu tersebut telah hidup di Taiwan sekitar 5000-6000 tahun lalu dan telah memiliki budaya yang mengakar di sana yang dikenal dengan budaya Lapita. Hasil penelurusan sejarah budaya Lapita ini memang sudah akrab dengan pengetahuan tentang laut walaupun sangat sederhana.
Dalam sejarah penyebaran manusia budaya Lapita ini memang peran sangat penting dalam penyebaran pengetahuan tentang pertanian. Dalam perjalanannya menjelah laut pasifik mereka membawa serta teknologi cocok tanam dan bahasa Austronesia sampai ke wilayah Madagaskar dan wilayah Rapa Nui di wilayah Timur.
Hasil penelusuran jejak DNA orang Pasifik modern yang hidup saat ini menunjukkan bahwa telah terjadi percampuran dengan DNA purba lainnya yang berasal dari ras Papua yang telah sampai sebelumnya di wilayah Pasifk seperti Papua New Gunea, kepulauan Bismarck, kepulauan Solomon, New Britain dan New Ireland.
Salah satu teori menyebutkan bahwa ras Lapita bercampur dengan ras Papua dalam pertemuan awalnya dan selanjutnya menyebar ke wilayah Pasifik lainnya termasuk Vanuatu. Namun ada juga teori lain yang menyebutkan percampuran dua ras ini dimulai di kepulauan Bismarck.
Dari hasil penelusuran DNA purba yang diambil dari satu kuburan di Vanuatu membuktikan bahwa bahwa DNA orang yang dikubur tersebut hidup sekitar 2900 tahun yang lalu yang memiliki identitas DNA yang sama dengan orang Ami yang hidup di Taiwan saat ini.
Hasil penemuan ini membuktikan bahwa nenek moyang orang Vanuatu ada yang memiliki darah murni Lapita dan tidak tercampur dengan Ras Papua. Namun tentunya diperlukan penjelasan lebih lanjut karena orang pasifik mordern saat ini pada umumnya memiliki darah Papua sekitar 25%.