Mungkin anda tidak pernah membayangkan dan tidak percaya setelah melihat photo photo di dalam artikel ini, betapa parahnya kondisi jalan di wilayah Pagelaran Bogor itu terjadi di wilayah kota hujan Bogor.
Bagi pengguna jalan yang kesehariannya harus melewati jalan ini tidak ubahnya seperti melakukan petualangan off road yang memerlukan keahlian khusus melewati jalan ini.
Ruas jalan yang menembus perumahan Pagelaran ini walaupun tidak terlalu panjang sangat vital fungsinya memecah kemacetan yang ada di wilayah Pasir Kuda dan Gunung Batu yang menuju wilayah Jembatan Merah, karena ruas jalan ini menghubungkan wilayah Ciomas dengan terminal Bubulak Bogor.
Kerusakan parah jalan ini seolah sudah menjadi ritual tahunan karena ruas jalan ini tidak pernah mulus dalam jangka waktu panjang dan kalaupun diperbaiki tampak sekali dilakukan dengan asal asalan dan tidak dengan cara professional.
Beberapa bulan yang lalu jalan ini pun pernah diperbaiki seadanya. Hasilnya bisa ditebak, karena dalam hitungan kurang dari 3 bulan saja kondisi jalan kembali seperti semula bahkan semakin parah.
Tidak heran para supir angkot yang melewati ruas jalan ini berseloroh "makanya kalau memperbaiki jalan jangan pakai aci (tapioka), tapi pakai lem Aica Aibon biar kuat "
Fenomena jalan kubangan di wilayah Pagelaran ini tentunya tidak terlepas dari berubah drastisnya wilayah di panjang jalan yang tadinya wilayah perumahan menjadi wilayah bisnis. Saat ini di sepanjang jalan ini dipenuhi dengan toko bangunan, mini market, dan bisnis lainnya.
Truk besar dengan kapasitas yang melebihi kekuatan jalan dengan leluasa melintasi jalan ini setiap harinya dan tentunya akan mempercepat kerusakan jalan karena melebihi beban maksimal kemampuan jalan untuk menahannya.
Selokan di sepanjang jalan ini sangat tidak memadai karena peruntukannya hanya untuk perumahan dan sebagian besar sudah ditutupi beton, sehingga jika terjadi hujan, air tumpah ruah ke jalan dan akan mengalir deras menggenangi jalan.
Setiap hujan beberapa ruas jalan ini tergenang air yang cukup tinggi sehingga mempercepat terkelupasnya aspal yang dilapisi secara asal asalan. Paling tidak saat ini ada lebih dari 8 titik di sepanjang jalan ini yang sama sekali tidak ada aspalnya lagi dan dihiasi dengan lubang lubang yang dalam.
Jalan kubangan di Pagelaran ini tidak saja menghambat perjalanan karena setiap kendaraan yang lewat harus melambatkan kendaraannya agar dapat melintasinya, namun juga sangat berbahaya terutama bagi pengendara motor yang dapat terjungkal setiap saat melewati jalan kubangan ini.