Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

Penanganan Mega Korupsi ala Arab Saudi

Diperbarui: 28 Januari 2018   12:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemberantasan korupsi langsung mentargetkan puncak piramida korupsi. Photo: image.yenisafak.com

Penanganan  mega korupsi yang terjadi di Arab Saudi memang sangat menarik untuk dicermati.  Langkah yang diambil oleh pihak berwenang Arab Saudi  dalam menangani kasus ini sangat  efektif sehingga penyelesaiannya dapat dilakukan dengan singkat dan nyata hasilnya.

Penanganan kasus ini memandang terlihat sederhana namun langkah yang diambil ini memerlukan keberanian yang luar biasa karena menyangkut orang orang besar yang kalau dikategorikan termasuk kasus mega korupsi yang juga  melibatkan kalangan keluarga kerajaan yang selama ini jarang tersentuh oleh hukum.

Penyelesaian ini dikatakan efektif karena pihak berwenang Arab Saudi langsung menginstruksikan Komisi Pemberatansan Korupsi  untuk menyasar kasus besar yang tentunya sebelumnya  sudah didapat data  perkiraan uang negara yang telah dikorupsi oleh para koruptor kelas super kakap ini.

Pemerintah Arab Saudi menyadari betul bahwa pemberantasan korupsi ini harus dilakukan secara sistimatis, cepat, serius dan menyeluruh.  Langkah paling efektif untuk dilakukan adalah memulainya dari puncak piramida paling atas yang menyangkut koruptor kelas super kakap.

Penanganan dan penyelesaian kasus korupsi yang telah menggurita di Arab Saudi ini sangat penting dilakukan secara cepat dan sistimatis  karena sangat vital bagi keberhasilan program  revitalisasi perekonomian Arab Saudi yang saat ini melambat.

Pada bulan November 2017 lalu Komisi Pemberantasan Korupsi Arab Saudi yang langsung dipimpin oleh Pangeran  Mohammed bin Salman bergerak dan menahan lebih dari 200 orang yang terdiri dari pangeran anggota kerajaan,  politisi dan pebisnis kelas kakap yang terindikasi telah melakukan korupsi dan kolusi yang menggerogoti uang negara.

Cara menahan para koruptor inipun tergolong  unik karena mereka tidak ditahan di penjara umum, namun dikumpulkan dan ditahan di hotel super mewah bintang lima The Ritz Carlton di Riyadh selama pemeriksaan dan negosiasi berlangsung. Langkah awal ini jelas tidak bertujuan untuk mempermalukan para koruptor namun memberikan kesempatan kepada para koruptor kelas super kakap ini untuk berpikir dan melakukan pilihan yang tepat dalam menyelesaikan kasus korupsinya.

Namun bagi koruptor kelas kakap ini penahannya di hotel super mewah ini jelas merupakan sesuatu hal  yang sangat memalukan, karena dalam kehidupan kesehariannya mereka adalah masyarakat kelas atas yang sangat terpandang.

Di hotel super mewah inilah mereka ditahan. Photo: Reuters.

Para koruptor yang ditahan di hotel Ritz Carlton tidur di matras. Photo: DailyMail

Target penahanan sementara yang dilakukan ini adalah mengembalikan uang negara yang telah dikorupsi sebanyak mungkin melalui negosiasi.  Jika negosiasi tidak tercapai maka yang bersangkutan akan diproses secara hukum melalui pengadilan.

Target utama pihak berwenang Arab Saudi ini memang sangat beralasan mengingat  diperkirakan uang negara yang disalah gunakan oleh para koruptor ini mencapai US100 milyar atau setara dengan Rp. 13.000 trilyun melalui tindakan korupsi yang dilakukan secara sistematis dan telah berlangsung lama.

Salah satu anggota kerajaan yang ditahan adalah Pangeran Alwaleed bin Talal yang merupakan salah satu orang terkaya di dunia yang kini berusia 62 tahun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline