Bagi yang pernah berkunjung ke India tentunya tidak akan terlewatkan mengunjungi Assam. Wilayah pegunungan ini dapat dikatakan mirip dengan wilayah dipuncak namun luasan wilayahnya jauh lebih besar.
Wilayah Assam selain terkenal dengan kesejukan dan pemandangan pegunungan indahnya, juga terkenal sebagai wilayah penghasil teh di India. Teh yang dihasilkan dari wilayah Assam ini memang secara tradisional sudah lama terkenal, namun dunia lebih mengenalnya ketika pemerintahan kolonial Inggris membawa dan memperdagangkannya ke wilayah Eropa.
Wilayah Assam kini menarik perhatian dunia ketika pembangunan untuk kepentingan manusia di wilayah ini bersentuhan dengan habitat gajah liar sehingga konflik antara gajah dan manusia tidak dapat dihindari.
Data pada tahun 2015 menunjukkan bahwa dampak pembangunan dan perluasan perkebunan teh di wilyah ini sangat besar terhadap penggundulan hutan. Perkebunan teh milik perusahaan besar mulai mendominasi wilyah ini menggeser perkebunan teh rakyat yang selama turun menurun ada di wilayah Assam.
Jumlah perkebunan teh di wilayah ini memang sangat banyak. Secara resmi jumlah perkebunan teh rakyat yang berskala kecil mencapai 56.000, namun menurut penduduk lokal jumlah perkebunan teh illegal yang tidak terdaftar hampir menyamai jumlah yang terdaftar. Disamping itu ekspansi perkebunan teh skala besar juga semakin agresif.
Sementara itu jumlah gajah yang ada di India mencapai 60% dari jumlah gajah yang ada di Asia secara keseluruhan. Jika dilihat dari sebaran populasi gajah maka gajah yang ada di wilayah Assam yang diperkirakan berjumlah 5700 ekor menempati urutan kedua sebagai wilayah berpopulasi gajah terbanyak setelah wilayah Karnataka.
Jadi dapat dibayangkan dampaknya ketika habitat gajah semakin menciut dengan cepat yang mengakibatkan terjadinya konflik ini.
Menurut para pelestari, gajah di wilayah Assam ini semakin agresif menyerang manusia akibat menyempitnya habitat gajah di wilayah ini. Disamping itu wilayah lalu lalang lintasan gajah yang sudah lama ada kini tergeser dan tertutup kebun teh.
Ketika belum terjadi perluasan kebun teh gajah liar hidup di wilayah hutan yang berbatasan dengan perkebunan teh. Namun perluasan perkebunan teh membuat batas hutan perkebunan bergeser mendesak wilayah hutan sehingga gajah yang merupakan hewan territorial kekurangan ruang gerak, makanan dan air.
Dalam kondisi seperti inilah gajah mulai masuk ke wilayah perkebunan dan pemukiman penduduk untuk mencari makan dan secara agresif menyerang manusia.
Konflik gajah dan manusia di wilayah Assam ini bukanlah konflik biasa namun telah banyak memakan korban jiwa.