Setiap orang pasti pernah tertular flu dan seringkali kita tidak pernah menyadari kapan kita mulai tertular dan dari siapa penularannya itu berasal. Memang tidak mudah mendeteksi asal penularannya, namun yang jelas bahwa virus flu itu tergolong dalam airborne virusyang penularannya dapat terjadi melewati udara atau bersentuhan langsung dengan eksudat penderita seperti air liur, ingus dll yang tersebar biasanya melalui bersin dll.
Cara kerja virus flu inilah yang kemungkinan besar mengilhami pencipta virus baru yang dinamakan virus BlueBorne yang penyebarannya lebih mengkhawatirkan jika dibandingkan dengan WannaCry ransomware yang pernah menghebohkan dunia.
Para pakar keamanan internet dunia memperkirakan bahwa BlueBorne virus ini berpotensi menulari lebih dari 8 milyar gadget, karena virus ini memiliki kemampuan menyerang gadget yang menggunakan perangkat lunak Window, Linux, Androiddan iOS (sampai iOS 10, sedangkan iOS terbaru diperkirakan aman)
Berdasarkan analisa pakar keamanan internet dunia, virus BlueBorne ini dapat dengan mudah menulari berbagai gadget termasuk di dalamnya smartphone, handphone, laptop dll yang memiliki fasilitas bluetooth.
Hal yang paling mengkhawatirkan adalah virus BlueBorne dapat menyerang dan menyebar dari satu gadget ke gadget lainnya tanpa diketahui oleh pemiliknya.
Cara kerja virusBlueBorne
Ketidaktahuan pemilik gadget akan serangan BlueBorne disebabkan karena penyebarannya dapat terjadi tanpa harus melalui terhubungnya gadget kita dengan internet.
Penyebaran virus ini dapat terjadi melalui udara sebagaimana penyebaran virus flu dan juga melalui bluetooth. Bahkan penyebaran virus ini melalui bluetooth tidak perlu melalui pairing gadget yang digunakan.
Sebagai gambaran bagaimana mudahnya penularan virus BlueBorne ini, ternyata jika kita misalnya berjalan kaki di tempat umum seperti jalanan, mall dll dan berpapasan dengan orang lain yang gadget nya terinfeksi virus ini, maka gadget yang kita akan terkena virus ini.
Keganasan dan daya serang BlueBorne mirip dengan serangan virus Ebola pada manusia. Virus BlueBorne dapat menggandakan diri dengan sendirinya dan menciptakan titik awal penyebaran. Dengan cara ini maka setiap gadget yang terkena virus ini akan menjadikan dirinya sebagai titik penyebaran baru, sehingga akan sangat sulit sekali mendeteksi sumber penyebaran awal nya.
Melalui cara ini maka virus ini akan dengan mudah menyebar dari satu negara ke negara lain karena pemilik gadget tidak menyadari bahwa gadget nya sudah terinfeksi BlueBorne.