Kemenangan Emmanuel Macron pada pemeilihan presiden Perancis beberapa hari lalu mencatat sejarah baru. Macron yang lahir pada tanggal 21 Desember 1977 lalu merupakan pimpinan Perancis termuda sejak era Napoleon.
Perjalanan hidup Macron bak cerita di alam dongeng yang cukup mencengangkan banyak orang karena dalam usianya yang ke 40 ini dia sudah meraih status pimpinan yang banyak dimimpikan orang namun dengan jalur yang tidak biasa.
Setelah lulus sekolah elit France Graduate School ENA, Macron langsung bekerja sebagai pegawai negeri.
Kehidupan pribadinya pun juga sangat unik ketika pada tahun 2007 di usianya yang relatif masih muda kawin dengan Marries Brigitte Trogneux mantan gurunya yang berusia 24 tahun lebih tua dari Macron.
Pada tahun 2008 Macron menapaki karirnya menjadi banker investasi dan terus menanjak menjadi pimpinan eksekutif Rothschild Bank.
Karirnya yang gemilang membuat Persiden Perancis saat itu Francois Hollande menjadikannya sebagai penasehat senior. Pada tahun 20014 dia diangkat menjadi Menteri ekonomi. Industri dan teknologi baru Perancis, namun pada bulan Agustus 2016 dia mengundurkan diri setelah sebelumnya pada bulan April tahun yang sama dia mendirikan gerakan perubahan yang dinamakan Launches En Marche.
Pada awal tahun 2017 ini Macron mendapat perhatian banyak pimpinan dunia termasuk mantan presiden Obama, Kenselir Jerman Angela Merkel dan presiden komisi Eropa Jean-Claude Juncker.
Bulan April 2017 merupakan peristiwa bersejarah bagi Macron ketika memenangi pemilihan presiden putaran pertama dan puncaknya beberapa hari lalu memenangi pemilihan presiden Perancis putaran kedua mengungguli saingannya Marine Le Pen.
Macron bukan satu satunya
Jika kita buka catatan sejaran ternyata, Macron bukanlah satu satunya darah muda yang mewarnai perpolitikan dunia, karena paling tidak ada sekitar 19 pimpinan atau mantan pimpinan dunia yang muncul ke permukaan di usainya yang sangat muda.
Muamar Gadhafi tercatat menjadi pimpinan Libya di usianya yang baru mencapai 27 tahun di tahun 1969. King Jong Un pimpinan Korea Utara mengambil alih kekuasaan setelah ayahnya meninggal dunia di usinya yang baru mencapai 34 tahun pada tahun 2011.