Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

Teror di London, Redefinisi Strategi Anti Terorisme

Diperbarui: 23 Maret 2017   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

London teror dilakukan di tempat umum yang dijaga ketat dan di jam sibuk (nbcnews.com)

Baru saja terjadi serangan yang oleh Scotland Yard disebutkan sebagai serangan teroris di jantung kota London di wilayah lingkungan parlemen Inggris.

Serangan ini mungkin tidak pernah dibayangkan oleh pihak keamanan Inggris karena disamping tingkat keamanan dan kesiapan Inggris menghadapi terorisme yang dianggap salah satu yang terbaik di dunia, bentuk serangannya ternyata sangat sederhana.

Dalam serangan teror di London ini, seorang yang diduga teroris berpakaian hitam dan menggunakan mobil sedan hitam di jembatan Westminster dan menabrak orang yang melintasi jembatan tersebut dan selanjutnya menabrakkan mobilnya ke pagar parlemen.

Teror tidak berhenti disini, karena orang yang diduga teoris ini keluar dari mobil menuju polisi yang akan menangani kejadian yang diduganya sebagai tabrakan ini dan selanjutnya menggunakan pisau yang diperkirakan pisau dapur menusuk polisi tersebut.

Kejadian yang mengguncang Inggris ini berakhir ketika pihak keamanan Inggris berhasil menembak mati penyerang.

Hasil dari tindakan terror ini memakan korban jiwa 4 orang termasuk polisi dan korban korban lainnya yang mengalami luka berat dan ringan yang jumlahnya mencapai lebih dari 20 orang.

Mungkin kejadian ini tidak dapat dipisahkan ketika kemaren Amerika dan Inggris menyatakan akan melarang penumbang membawa laptop ke pesawat (paling tidak di bawa di kabin) sebagai hasil dari informasi intelejen tentang adanya indikasi akan ada serangan terror yang  menghantam dunia penerbangan.

Jika diamati serangan terror yang melanda dunia akhir akhir ini, bentuk serangannya dan juga senjata yang digunakannya tidaklah secanggih  seperti serangan teor di bandara Brussel dan juga serangan di tempat hiburan di Paris.

Serangan serangan ini menggunakan sarana  dan alat yang sederhana yang digunakan sehari hari seperti menggunakan mobil untuk menabrak orang dan juga menggunakan pisau dapur.  Hal inilah yang menyulitkan pihak keamanan untuk mengantisipasi serangan, karena dengan senjata yang sederhana ini serangan dapat terjadi kapan saja dan dimana saja.

Disamping itu hal lain yang paling menyulitkan untuk mengantisipasinya adalah  dari beberapa hasil penyelidikan yang dilakukan oleh pihak berwenang pelaku kebanyakkan merupakan simpatisan ISIS dan sama sekali tidak berhubungan langsung dengan organisasi terorisme.

Kini tampaknya tujuan dari serangan teor ini tidak lagi didasarkan oleh jumlah korban yang tinggi dan kehancuran yang masif, namun lebih kepada untuk mendapatkan publikasi internasional yang sangat luas dengan menyerang di jantung kota dan di tempat keramaian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline