Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

Indonesia Perlu Belajar dari Skandal Daging Brasil

Diperbarui: 22 Maret 2017   13:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Skandal daging bRazil disebabkan karena korupsi dan lemahnya [\pengawasan. Photo: www.agweb.com

Minggu ini dunia dihebohkan dengan skandal daging Brazil yang semakin meluas.  Skandal ini terkait dengan tidak layaknya kualitas daging dan daging olahan yang diekspor ke berbagai negara dan juga untuk konsumsi dalam negeri Brazil.

Dari hasil penyelidikan daging sapi dan daging ayam Brazil yang diekspor tidak memenuhi standar kualitas dan kesehatan seperti daging yang tidak layak konsumsi dan daging yang mengandung bakteri berbahaya seperti Salmonela.

Skandal ini menurut hasil penyelidikan pihak berwenang melibatkan 21 dari perusahan pengolahan daging dan  eksportir tersbesar di Brazil dari sekitar 4.800 perusahaan pengolahan daging sapi dan daging ayam yang ada di Brazil.

Diperkirakan skandal ini sudah berlangsung tahunan  akibat dari lemahnya pengawasan dan korupsi yang merajalela yang membuat pihak berwenang yang memberikan serfifikasi berhasil disuap oleh perusahaan eksportir besar dalam mengeluarkan sertifikat tanpa melakukan pemeriksaan.

Kolusi antara pengusaha dan pihak berwenang ini mengakibatkan daging dengan kualitas rendah dan tidak layak dikonsumsi dan juga termasuk daging olahan berhasil lolos dan diekspor.

Skandal ini tidak  menghancurkan reputasi Brazil sebagi pengekspor daging sapi dan daging ayam terbesar di dunia, namun diperkirakan akan mempengaruhi prekonomian nasional Brazil.

Saat ini Brazil tercatat teelah mengekspor produksi daging dan diging olehannya ke 150 negara di dunia termasuk di dalamnya China, Uni Eropa, Jepang, Hongkong, Saudi Arabia, Rusia dll.

Pada tahun 2016 lalu nilai ekspor daging Brazil mencapai US5,9 milyar untuk daging ayam dan US4,3 milyar untu daging sapi. Nilai ekspor daging Brazil  secara keseluruhan termasuk dengan daging olahan mencapai $17,9 milyar.

Penghentian impor daging dari Brazil yang telah diumumkan oleh Uni Eropa, China, Korea Selatan  dan Hongkong tentunya akan berpengaruh besar pada perekonomian Brazil yang saat ini sedang berusaha keras keluar dari resesi yang menimpanya.

China tercatat sebagai pengimpor daging dari Brazil terbesar yaitu hampir mencapai 30% dari ekspor daging Brazil secara keseluruhan. Demikian juga dengan Korea Selatan yang mengimpor 80% dari kebutuhan daging yamnya yang berjumlah 107.400 ton berasal dari Brazil.

Potensi kerugian akibat skandal daging yang berdampak pada penghentian ekspor daging ini mencapai US$3,5 milyar atau setara dengan 0,2% dari GDP Brazil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline