Memiliki rasa empati terhadap seseorang yang sedang menderita sakit dalam bentuk menjenguk, besosialisasi ataupun dalam bentuk lainnya sudah menjadi bagian dari kehidupan sosial kita. Namun dari segi penyebaran penyakit seperti influenza dan penyakit menular lainnya, ternyata tindakan ini justru berperan besar dalam memperluas penyebaran influenza atau yang lebih kita kenal dengan flu ini menjadi wabah.
Hasil studi terbaru yang dipublikasikan di the journal Scientific Reports pada tanggal 14 Maret lalu menyimpulkan bahwa eliminasi dan eradikasi flu sangat ditentukan oleh tindakan dan prilaku penderita dan juga orang di sekitarnya. Dengan kata lain penyebaran penyakit ini dapat diisolasi dan dihentikan apabila penderita mengambil langkah langkah untuk menghindari penularan penyakit yang dideritanya kepada orang lain.
Saat ini flu tidak dapat dipandang ringan lagi karena dengan adanya jenis virus baru, dampak penyakit flu semakin parah dan bahkan dapat memakan korban jiwa. Kita tentunya sudah banyak menyaksikan kerabat dan keluarga kita yang dirawat di rumah sakit karena terserang flu berat.
Vaksin influenza memang dapat digunakan untuk mencegah seseorang dianggap rentan terserang penyakit ini. Kalaupun masih terjangkit biasanya orang yang sudah divaksin kondisinya tidak separah jika dibandingkan dengan orang yang belum divaksin.
Namun pada saat dimana flu sudah menjadi wabah maka upaya untuk mempersempit penyebaran nya hanya dapat dilakukan dengan melakukan kampanye kepada masyarakat yang luas untuk melakukan pencegahan seperti misalnya sering mencuci tangan dan menghindari orang yang sedang sakit.
Kesuksesan pencegahan ini memang sangat tergantung pada presepsi seseorang akan besarnya resiko flu. Semakin perduli seseorang akan resiko terjangkiti penyakit ini dari teman dan kerabat yang sedang sakit, maka orang tersebut semakin terproteksi terhadap penyakit ini.
Keperdulian orang yang sedang menderita flu juga berperan penting. Keperdulian seperti meutup mulut ketika bersin dan batuk ataupun tinggal di rumah ketika terserang flu akan sangat membantu menghentikan penyebaran penyakit ini.
Jadi jika kita sedang menderita flu, maka kita karus berpikir dua kali apabila ingin menghadiri suatu pertemuan di kantor, karena tindakan ini dapat berdampak menyebarnya penyakit ini ke seluruh orang di kantor. Hal yang sama juga berlaku di dalam keluarga.
Seperti yang telah diuraikan di atas keperdulian orang yang sedang menderita flu ini berperan lebih penting jika dibandingkan dengan keperdulian orang di sekitarnya yang belum terjangkiti. Sebagai contoh keputusan seseorang yang sedang terserang flu berat untuk tetap bekerja di kantor tanpa memperdulikan akan resiko penyebaran penyakit akan mempercepat mewabahnya penyakit ini.
Jadi dalam hal ini prilaku individu memang sangat berpengaruh terhadap kecepatan penyebaran influenza. Dalam hal ini kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan melalui peningkatan pengetahuan dan keperdulian akan pencegahan penyebaran penyakit yang mudah menular seperti influenza ataupun penyakit menular lainnya.