Jika kita berbicara ikan purba, maka ada dua priode yang harus kita ketahui yaitu periode Denovian (419,2-358,9 juta tahun lalu) yang dikenal dengan “age of fishes” dan tentunya juga periode sebelumnya yaitu Silurian (443,7 – 419,2 juta tahun lalu).
Periode Denovian dinamakan dengan “age of fishes” karena di era tersebut bumi dipenuhi dengan berbagai jenis ikan yang memiliki rahang.
Menelusuri sejarah evolusi ikan memang bukanlah pekerjaan yang mudah, karena ada bagian baian dari mosaik evolusi yang belum ditemukan sehingga sebagian dari sejarah evolusi ikan ini ada yang berupa asumsi.
Temuan tim peneliti dari Flinders University Australia dan the Institute of Vertebrate Palaeontology and Palaeoanthropology, China yang dipublikasikan pada tanggal 8 Merat 2017 lalu di Jurnal Ilmiah PLOS ONE berhasil menguak misteri ini.
Para peneliti ini berhasil menguak misteri dari hasil temuan arkeologi pembentukan yang dinamakan Kuanti di Yunnan di bagian barat laut China. Dari temuan formasi arkeologi ini para peneliti berhasil menemukan fosil ikan purba yang hidup 423 juta tahun lalu.
Dari hasil identifikasi umur dan morfologi fosil ikan, temuan ini dinyatakan sebagai genus dan spesies ikan baru yang dinamakan Sparalepis tingi yang merupakan jenis ikan kedua yang memiliki dari periode Silurian.
Diduga fosil ikan ini berkerabat dengan dengan ikan modern yang memiliki paru paru, ikan purba yang kita kenal sebagai coelacanths dan tetrapods.
Namun jika diamati lebih dekat, maka Sparalepis memiliki morfologi yang berberbeda dengan kerabat ikan purba lainnya, karena memiliki sisik yang lebih lebar, lebih tebal namun lebih langsing. Sisik ikan ini memiliki sistem interlocking antara bagian luar dan bagian dalamnya yang secara keseluruhan menyerupai tameng.
Temuan ini menimbulkan spekulasi bahwa ikan purba yang hidup di era Silurian dan juga di awal Denovian di wilayah Yunnan ini merupakan titik awal terjadinya diversifikasi ikan modern yang memiliki rahang dan tulang belakang yang kita kenal saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H