Selama ini penyakit cardiovascular memang banyak dikaitkan dengan kebiasaan merokok, tekanan darah tinggi dan diabetes. Namun studi terakhir yang dilakukan oleh para peneliti dari Massachusetts General Hospital and Harvard Medical School, USA dan Leiden Academic Centre for Drug Research, Leiden University, Belanda berhasil mengidentifikasi bahwa stress yang dialami seseorang ternyata dapat menjadi pemicu munculnya penyakit cardiovascular ini.
Bagimana mekanismenya?
Penelitian ini berhasil mengidentifikasi bahwa bagian otak yang dinamakan amygdala yang selama ini bertanggung jawab terhadap hal hal yang terkait dengan stress ternyata berhubungan erat dengan tingkat resiko penyakit jantung dan darah tinggi.
Stress memiliki hubungan erat dengan aktivitas sumsum tulang belakang dan juga arteri. Orang yang mengalami stress atau yang dikenal sebagai post-traumatic stress disorder (PTSD), kegelisahan dan depresi ternyata aktivitas amygdala lebih tinggi jika dibandingkan dengan orang normal.
Para peneliti ini menyimpulkan bahwa orang yang aktivitas amygdala nya lebih tinggi akan mengalami resiko penyakit cardiovascular yang lebih besar.
Hasil penelitian ini juga mengkonfirmasi adanya hubungan antara aktivitas amygdala dengan peningkatan aktivitas sumsum tulang belakang dan pembengkakan arteri yang berujung pada peningkatan resiko terkena penyakit cardiovascular.
Dalam kondisi stress signal yang dikeluarkan oleh amygdala dikirim ke sumsum tulang belakang agar menghasilkan sel darah putih lebih banyak yang akan berujung pada peningkatan aktivitas arteri untuk membentuk penyumbatan yang akan berakibat bengkaknya arteri. Dalam kondisi inilah penderita stress akan memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap kemunculan penyakit cardiovascular.
Aktivitas amygdala yang tinggi juga akan meningkatkan protein C-reactive (protein yang menjadi indikasi adanya pembengkakan dalam tubuh) yang akan mengakibatkan terjadinya pembengkakan pembuluh darah dan dinding arteri.
Bagaimana ke depan?
Data empiris dalam kurun waktu 10 tahun terakhir memang menunjukkan peningkatan jumlah orang yang mengalami stress dalam kesehariannya. Beban harian seperti beban pekerjaan, ketakutan akan kehilangan pekerjaan, hidup dalam kekurangan merupakan sebagian faktor yang berperan besar dalam menjadikan seseorang mengalami stress.
Peningkatan stress yang dialami seseorang telah dibuktikan akan mengarah pada kelainan psikologis seperti depresi dll.