Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

Ketika Kegemukan Sudah Dikategorikan sebagai Penyakit

Diperbarui: 11 November 2016   19:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Obesitas yang terkait secara langsung dengan konsumsi makanan dan mnuman manis sudah dikategorikan sebagai penyakit. Sumber: ABC News

Pada umumnya orang memang  menyenangi makanan maupun minuman yang manis-manis, karena di samping rasanya yang enak dan membuat ketagihan, juga umumnya makanan dan miniman tersebut dikemas oleh produsen dengan cara yang sangat sangat menarik dan memanjakan mata.

Selama ini banyak kalangan yang hanya memfokuskan perhatiannya pada bahaya rokok dan alkohol bagi kesehatan, namun belum memperhatikan bahaya gula yang mengancam kesehatan masyarakat. Tidak dapat dipungkiri pula bahwa gula yang mengandung energi tinggi ini sudah lama dikaitkan dengan obesitas dan juga sebagai biang kerok munculnya berbagai penyakit.

Banyak orang yang tidak sadar bahwa bersahabat baik dengan gula tentunya juga akan bersahabat baik dengan penyakit yang suatu saat akan menggerogoti kesehatannya. Beberapa penyakit utama yang terkait langsung dengan obesitas ini adalah kolesterol tinggi, darah tinggi, diabetes tipe 2, kanker, penyakit pernafasan, dan penyakit empedu, dll.

Dibalik makanan yang menggugah selera ini tersembunyi bahaya besar bagi kesehatan. Photo:www.healthydietadvisor.com

Peta Obesitas Dunia
Obesitas atau kegemukan sudah menjadi masalah kesehatan utama di berbagai negara di dunia. Hal yang paling mengkhawatirkan bahwa menurut WHO dalam kurun waktu 1980 sampai dengan tahun 2014 persentase obesitas dunia meningkat dua kali lipat, yaitu mencapai  persentasi 11% untuk laki laki dewasa dan 15% untuk wanita dengan total sebesar 500 juta orang. Pada tahun 2015 sebanyak 42 juta anak usia di bawah 5 tahun di dunia mengalami obesitas.

Peta obesitas dunia tahun 2015. Sumber: www.dailymail.co.uk

Persentase obesitas berbagai negara tahun 2015. Sumber: www.dailymail.co.uk

10 negara yang persentase obesitasnya tertinggi di dunia tahun 2015. Sumber: www.dailymail.co.uk

Di Australia pada tahun 2014-2015 saja dari perkirakan jumlah penduduknya sebanyak 24 juta jiwa, terdapat 11,2 juta orang dewasa atau sekitar 2/3 populasi orang deasa mengalami obesitas. 

Tidak hanya di kalangan orang dewasa saja,  masalah obesitas di Australia  juga menjadi masalah besar di kalangan usia anak dan remaja. Di kategori usia ini ,  25% kategori usia anak sampai 17 tahun atau sekitar 1 juta mengalami obesitas.

Di berbagai negara berkembang termasuk Indonesia dengan semakin meningkatnya kemampuan daya beli masyarakat, obesitas juga sudah menjadi masalah dan sekaligus merupakan fenomena gunung es karena data yang akurat terkait obesitas di negara berkembang ini belum muncul kepermukaan.

Mengingat demikian seriusnya masalah obesitas ini di Australia, The Committee of Presidents of Medical Colleges yang mewakili kumpulan praktisi kesehatan termasuk di dalamnya dokter, akademisi, perawat dan praktisi kesehatan lainnya telah membuat 6 program aksi untuk mengatasi masalah obesitas yang merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama.

Hal yang paling menarik dari program aksi ini pertama  adalah mengkategorikan obesitas sebagai penyakit kronis.  Dengan dikategorikannya sebagai penyakit kronis tentu saja akan berdampak langsung pada  peraturan pembatasan peredaran makanan dan minuman yang mengandung kadar gula tinggi di tempat tempat umum.

Kampanye ini akan menempatkan praktisi kesehatan di seluruh Australia untuk mulai menerapkan pola kehidupan sehat dengan mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis atupun mengandung pemanis yang tinggi di rumah sakit, universitas, kantor dan  tempat kerja lainnya.

Lima program aksi lainnya adalah mengenakan pajak yang tinggi terhadap makanan dan minuman yang mengandung kadar gula dan pemanis tinggi. Besaran pajak ini yang efektif menurut WHO adalah 20%. Memberikan bimbingan pada penderita obesitas untuk mengatasi masalahnya termasuk di dalamnya cara pengobatan yang terjangkau termasuk akses untuk melakukan operasi. Memberikan pelatihan bagi praktisi nutrisi untuk memfokuskan pada  manajemen nutrisi, aktivitas fisik dan pencegahan obesitas. Mempromosikan aktifitas fisik dan tingkah laku hidup sehat. Mendorong masyarakat sekali memonitor berat badannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline