Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

Menggugat Anjuran Minum Air 8 Gelas Sehari

Diperbarui: 10 Oktober 2016   17:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo: ScienceDaily

Anjuran untuk minum air 8 gelas sehari tampaknya sudah melekat dalam benak banyak orang bahkan sudah menjadi mitos karena diasosiasikan dengan kesehatan. Namun studi terbaru yang dipublikasikan kemaren di the Proceedings of the National Academy of Sciences oleh ilmuwan dari berbagai institusi yang dipimpin oleh ilmuwan dari oleh Monash University mengungkap fakta baru terkait dengan mitos ini.

Para peneliti ini berhasil mengungkap untuk pertama kalinya mekanisme tubuh kita yang mengatur asupan air ke dalam tubuh sekaligus menghentikannya agar tubuh kita tidak kebanyakan minum. Mungkin tidak banyak orang yang mengetahui jika kita kebanyakan minum akan berakibat fatal yang kondisinya disebut dengan water intoxication.

Jika kita sudah terlalu banyak minum maka otak kita akan mengaktifkan apa yang dinamakan “swallowing inhibition” yaitu signal dari otak kita yang memerintahkan tidak minum lebih lanjut. Mekanisme ini akan membantu tubuh kita secara ketat melakukan kalibrasi volume air dalam tubuh kita sehingga ada dalam keseimbangan batas normal.

Dengan menggunakan functional magnetic resonance imaging (fMRI) para ilmuwan ini berhasil mengukur aktivitas berbagai bagian dari otak kita dengan memfokuskan periode waktu beberapa saat sebelum kita menelan.

Hasil image yang dihasilkan oleh fMRI menunjukkan adanya aktivitas yang lebih dari bagian otak kanan prefrontal orang orang yang memaksakan menelan yang justru akan mengganggu mekanisme swallowing inhibition yang menghindari seseorang kelebihan minum air.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelebihan minum air akan membuat tubuh rentan terkena intoksikasi air (water intoxication) atau yang dikenal juga dengan hyponatremia. Kondisi ini menyebabkan tingkat sodium dalam darah menurun di bawah level normal dan berpotensi menimbulkan berbagai gejala seperti lesu, mual, kejang dan bahkan jika kondisinya buruk akan menyebabkan koma.

Studi ini mengungkapkan pentingnya bagi orang usia lanjut untuk memperhatikan konsumsi air minumnya, karena kekurangan air juga akan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.

Penelitian ini menegaskan bahwa dibanding dengan memaksakan diri meminum air berdasarkan standar 8 gelas sehari, akan lebih baik menggunakan signal isyarat tubuh kita saja, yaitu meminum air jika kita merasakan haus agar tubuh kita tidak kelebihan ataupun kekurangan air.

Sumber: satu, dua, tiga, empat, lima, enam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline