Pecahan mata kampat tertua di dunia berusia sekitar 49 ribu tahun. Photo: Australian National University
Pecahan mata kampak yang ditemukan pada tahun 1990 an di Australia Barat setelah dianalisa ternyata merupakan mata kampak zaman batu yang tertua di dunia. Hasil analisa menunjukkan bahwa mata kampak yang berukuran sekitar 6 cm tersebut diperkirakan berusia 45.000-49.000 yang bersamaan waktunya dengan datangnya manusia di benua Australia.
Tidak pelak lagi penemuan ini merupakan bukti awal teknologi sederhana yang digunakan manusia untuk dapat bertahan hidup.
Sebenarnya masih banyak temuan sejenis yang berhasil dilakukan, namun tidak setua pecahan yang satu ini. Sebagai contoh temuan mata kampak pada tahun 2010 lalu di wilayah Australia Utara diperkirakan hanya berusia lebih muda yaitu 10.000 tahun.
ini dia pecahan mata kampak tertua di dunia. Photo: Janie Barrett
Walaupun pecahan mata kampak ini sangat kecil namun temuan ini sangat penting bagi sejarah penyebaran manusia. Photo: Janie Barrett
Kampak batu kuno yang dikembangkan oleh orang Aborigin. Sumber: Australian National University
Di jepang juga pernah ditemukan mata kampak yang diperkirakan berusia 35.000 tahun. Temuan sejenis juga ada dibeberapa negara namun era pembuatannya diperkirakan rata rata berumur 10.000 ribu tahun yang lalu, yaitu di era dimulainnya pertanian.
Pecahan mata kampak yang ditemukan oleh Prof. O’Connor ini ditemukan di gua batu di wilayah taman nasional Winjana George National Park. Dari hasil uji karbon pecahan mata kampak tersebut berusia 48.875-43.941 tahun.
Untuk menghasilkan alat sederhana ini diduga manusia kuno membuatnya dengan melakukan pukulan ke batu yang tidak mudah pecah paling tidak sebanyak 800 kali agar permukaan mata kampak tersebut halus, tajam dan dapat digunakan sebagai alat. Penajaman dilakukan dengan cara menggosok ujung mata kampak dengan batu lainnya.
Carpenter Rock merupakan wilayah awal hunian manusia di Australia. Photo: Archeology Australia
Hasil analisa menunjukkan bahwa teknologi pembuatan alat ini ternayata tidak menyebar seiring dengan menyebarnya manusia kuno di Australia mengingat dari hasil temuan kampak-kampak batu di berbagai wilayah Australia usianya tidak lebih dari 3.000 tahun saja.
Orang Aborigin menghubi Australia puluhan ribu tahun sebelum Kapten Cook mendarat tahun 1770. Photo: The Australian.