Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

Kondom Super Tipis Berbahan Rumput

Diperbarui: 11 Februari 2016   07:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Penemuan kondom super tipis dengan menggunakan teknologi nano oleh tim peneliti dari University of Queensland Australia ini memang patut diacungi jempol, karena dasar dari penemuan ini adalah menggunakan pengetahuan lokal masyarakat aborigin yang merupakan penduduk pribumi Australia.

Penemuan kondom super tipis berdasarkan pengetahuan tradisional masyarakat abogirin. Sumber

Pengembangan teknologi ini bermula dari kesepakatan antara pihak peneliti dari University of Queensland dengan masyarakat aborigin suku Indjalandji-Dhidhanu yang merupakan pemilik tradisional wilayah the Camooweal region di wilayah utara Queensland.

Kesepakatan ini meliputi pengakuan atas kepemilikan pengetahuan tradisional masyarakat aborigin terkait rumput spinifex dan juga komersialisasi teknologi bagi kesejahteraan masrakat aborigin setempat.

Rumput spinifex secara tirun menurun telh digunakan oleh masyarakat aborigin Australia sebagai perekat. Sumber

Dalam pengembangan teknologi ini masyarakat aborigin akan dilibatkan dalam menghasilkan kondom super tipis berbahan rumput ini. Secara turun temurun rumput spinifex memang telah dimanfaatkan oleh masyarakat aborigin untuk berbagai keperluan. Salah satunya adalah memanfaatkan kemampuan perekat rumput ini sebagai perekat untuk ujung tombak kayu yang merupakan senjata tradisional masyarakat aborigin.

Teknologi pembuatan

Rumput spinifex tergolong tanaman yang tahan banting dan dapat bertahan dan tumbuh pada wilayah dan cuaca yang ekstrim di wilayah pedalaman Australia yang sangat panas dan ekstrim. Tanaman ini memiliki resistensi terhadap air sehingga serat dari tanaman ini dapat dengan mudah dibuat serat berukuran nano yang sangat kuat.

Tahapan awal pembuatan hampir sama dengan pembuatan kertas, yaitu memotong-motong terlebih dulu rumput ini menjadi bagian kecil dan mencampurnya dengan sodium hydroxide sehingga menjadi bubur.

Para peneliti selanjutnya mengekstraksi nanocellulose dari rumput spinifex ini dengan mengkombinasikan teknologi kimia dan tekanan tinggi untuk memisahkan serat nano nya. Serat nano yang dihasilkan ini dapat dengan mudah dicampur dengan latex berbasis air.

Penggunaan lain dari serat nano ini salah satunya adalah untuk menghasilkan serat alami karbon yang memilki kekuatan dan ringan dalam menghasilkan bagian dari kerangka mobil tanpa harus mencampurnya dengan produk berbasis minyak bumi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline