Aktivitas di Wellard Rural Exports Stockman kembali bergairah dengan akan dibukanya kembali impor 200 ribu ekor sapi oleh pemerintah Indonesia. Sumber: www.theaustralian.com.au
Berita dibukanya kembali impor 200 ribu ekor sapi dari Australia oleh pemerintah Indonesia tidak pelak lagi membuat peternak Australia tersenyum kembali. Berita ini membuat peternak Australia bergairah kembali. Kesibukan telah tampak di Wellard Rural Export Stockman di wilayah Townsville di bagian Utara benua Australia ini.
Rencananya besok kapal-kapal pengangkut ternak sapi yang ada di Port of Townsville akan mulai dipenuhi dengan 18.500 ekor sapi yang telah ditampung di tempat penampungan sapi Kelly Yard di Woodstock.
Kapal pengangkut sapi yang ada di pelabuhan di Townsville ini akan segera dipenuhi sapi-sapi yang akan diekspor ke Indonesia. Photo : www.abc.net.au
Peternak Australia menderita karena pembatasan impor sapi oleh pemerintah Indonesia pada periode lalu yang hanya mengijinkan impor sapi sebanyak 50 ribu ekor saja. Penderitaan ini semakin bertambah ketika kekeringan melanda wilayah peternakan sapi di sebelah Utara benua Australia ini yang meliputi wilayah utara negara bagian Queensland dan Northern Territory. Kemarau panjang ini membuat para peternak di wilayah ini berjuang keras untuk menjaga agar sapi-sapinya tetap bertahan dengan biaya pakan tambahan yang harus mereka sediakan.
Ditengah-tengah keputusasaan peternak sapi ini tentunya berita dibukanya kembali keran impor sapi hidup sebanyak 200 ribu oleh pemerintah Indonesia membuat mereka tersenyum kembali dan menamakan kesempatan emas ini sebagai “red hot market”.
Dalam kondisi musim kemarau seperti ini banyak peternak di wilayah ini, terpaksa menjual ternaknya dengan harga murah karena tidak mempu lagi mengeluarkan biaya pakan yang mahal. Semakin lama peternak menahan sapinya maka akan semakin rugi mereka.
Saat ini para peternak yang masih memiliki sapi-sapi bakalan dengan usia 12-18 bulan dengan bobot badan sekitar 250 kg sangat bergairah menjual sapinya untuk diekspor ke Indonesia. Dengan harga jual sebesar AUD$2,6 per kilo gram bobot hidup berarti harga seekor sapi dengan bobot sekitar 250 kg harganya mencapai AUD$650. Harga jual ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga jual sapi sebelumnya apalagi di saat musim kemarau ini.
Sejak Indonesia hanya mengijinkan mengimpor sapi sebanyak 50 ribu ekor saja pada periode lalu, banyak dari peternak ini merugi dan tidak memiliki uang tunai selama berbulan bulan. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa para peternak di wilayah utara Australia ini sangat tergantung pada Indonesia. Ditambah lagi atas dasar ramalan biro meteorology yang memperediksi ke depan wilayah ini akan menderita kekeringan sebagai dampak dari El Nino. Di musim kemarau saat ini saja kondisinya sangat kering.
Banyak media di Australia yang memberitakan bahwa pengurangan impor sapi oleh pemerintah Indonesia pada periode July-September lalu yang hanya mengijinkan mengimpor 50 ribu ekor sapi saja dari yang seharusnya 250 ribu ekor merupakan tindakan balasan atas pemanggilan duta besar Australia untuk Indonesia dan pengurangan bantuan luar negeri negara ini setelah pelaksanaan hukuman mati dua penyendup narkoba kelompok Bali Nine Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
Menteri pertanian Australia Barnaby Joice yang sempat menyatakan akan mengalihkan ekspor sapinya ke China ternyata kini justru akan berkunjung ke Indonesia untuk mengamankan ekspor sapi hidupnya ke Indonesia setelah sebelumnya pemerintah Indonesia memberikan lampu hijau akan kembali mengimpor 200 ekor sapi dari Australai. Ilustrasi: http://www.theage.com.au