Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

Belajar Bersahabat dengan Bakteri "Baik"

Diperbarui: 11 Agustus 2015   21:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keimbangan bakteri dalam sistem pencernaan akan menentukan status kesehatan anda. Ilustrasi : psychneuro.wordpress.com

Tahukah anda bahwa dalam sistem pencernaan kita paling tidak ada sekitar 100 trilyun bakteri yang tinggal di sana? Jika dulu kebanyakan orang berpendapat bahwa bakteri itu konotasinya sangat jahat dan dapat membunuh anda, maka kini pandangan tersebut sudah mulai bergeser, karena dari bakteri sebanyak itu terdapat bakteri jenis “baik” yang justru jika dikelola dengan baik akan meningkatkan kesehatan kita dan juga menjaga kestabilan berat badan kita.

Keberadaan bakteri “jahat” dan bakteri “baik” di dalam sistem pencernaan kita dapat diibaratkan sebagai  sebuah ekosistem yang harus dijaga keseimbangannya. Jika proporsi bakteri “jahat” dan bakteri “baik” dapat dijaga dalam kondisi equilibrium, maka akan berdampak baik bagi kesehatan kita. Jadi, kalau diibaratkan  sebuah kebun, kita harus menjaga kesimbangan antara gulma dan tanaman berbunga agar kebun tersebut terlihat  indah dan bermanfaat.

Mikroflora bakteri dalam sistem pencernaan kita. Sumber: sciprose.blogspot.com.au

Kembali kepada topik perbakterian, Jenis dan kualitas bakteri dalam pencernaan kita tidak hanya ditentukan oleh faktor genetik saja namun juga dipengaruhi oleh jenis makanan dan minuman yang kita konsumsi dan juga kualitas hidup yang kita jalani.

Keseimbangan bakteri “jahat” dan “baik” di dalam pencernaan kita sangat tergantung pada jenis makanan dan minuman yang kita konsumsi, status kesehatan kita (apakah kita sedang sakit atau sehat). Jika ada gangguan sedikit saja maka akan menyebabkan ketidak seimbangan kedua jenis bakteri ini dan mengakibatkan kita mengalami masalah kesehatan.

Dalam saluran pencernaan bakteri "baik" dan bakteri "jahat" hidup bersama. ilustrasi : www.sciencenews.org

Salah satu contoh yang menarik adalah ketika tahun lalu Tim Spector professor genetik dan epidemiologi dari King College London dan Ruth Ley associate professor dari Cornell University berhasil mengidentifikasi keluarga  bakteri yang dinamakan Christensenellaceae yang tergolong dalam bakteri “baik” yang bertanggungjawab dan menyebabkan orang tetap langsing. Jika di dalam tubuh jumlah bakteri jenis  ini tinggi, maka orang tersebut berat badannya relatif konstan dengan fluktuasi turun naiknya berat badan sedikit saja.

Interaksi bakteri "baik" dan "buruk" dengan tubuh kita di dalam saluran pencernaan. Ilustrasi: www.sciencenews.org

Seperti yang telah disinggung  di atas bahwa jenis makanan dan minuman sangat berpengaruh terhadap keseimbangan bakteri ini, sehingga tidak heran ada ungkapan bahwa jika ingin melihat kualitas kesehatan seseorang, maka perhatikanlah jenis makanan yang dikonsumsinya.

Meminum teh hijau misalnya akan baik bagi pertumbuhan populasi bakteri “baik”, sedangkan minum teh biasa tidak berpengaruh pada bakteri ini. Kurangnya variasi makanan kita akan menyebabkan menurunnya populasi bakteri jenis dan jumlah bakteri baik ini secara drastis. Oleh sebab itu sangat dianjurkan bagi kita untuk mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang mengandung serat tinggi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline